2 days ago
13
DHARMASRAYA, KLIKPOSITIF — Harapan masyarakat di nagari-nagari terpencil di Kabupaten Dharmasraya untuk mendapatkan akses komunikasi yang layak segera menjadi kenyataan. Dalam waktu dekat, Telkomsel akan membangun delapan menara Base Transceiver Station (BTS) guna menjangkau wilayah-wilayah blank spot yang selama ini terisolasi dari jaringan telekomunikasi.
Pembangunan BTS ini merupakan hasil dari kolaborasi strategis antara Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade, Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani, dan Direktur Utama Telkomsel, Nugroho yang sebelumnya sempat melakukan pertemuan pada Jumat, 14 Maret 2025. Usai melakukan pertemuan, Telkomsel langsung menurunkan tim survei ke sejumlah titik prioritas di Dharmasraya.
“Alhamdulillah, hari ini kami mendapatkan laporan bahwa Telkomsel telah menurunkan tim teknis untuk menyurvei sejumlah lokasi yang selama ini tidak terjangkau sinyal. Semoga pembangunan BTS ini benar-benar dapat membuka keterisolasian nagari-nagari di Sumatera Barat, khususnya di Dharmasraya,” ungkap Andre Rosiade melalui siaran pers yang diterima KLIKPOSITIF.COM, Rabu (16/4/2025).
Sebagai wakil rakyat dari Sumatera Barat, Andre menyebut dirinya memiliki tanggung jawab untuk memperjuangkan pemerataan pembangunan, termasuk dalam hal akses teknologi informasi. Ia pun memberikan apresiasi kepada Direktur Utama Telkomsel dan jajarannya yang responsif terhadap aspirasi masyarakat yang ia bawa bersama Bupati Dharmasraya.
“Pertemuan dengan Pak Nugroho beberapa waktu lalu telah menunjukkan hasil. Kami sangat mengapresiasi respon cepat Telkomsel, baik dari tingkat pusat maupun regional. Ini adalah bukti bahwa kolaborasi antara legislatif, pemerintah daerah, dan BUMN bisa berjalan dengan baik untuk kepentingan rakyat,” ujar Andre yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI.
Tim survei Telkomsel yang diturunkan terbagi menjadi dua, dengan penugasan di lokasi berbeda. Tim pertama dipimpin oleh Andy Suapril, Manager Network Operation Productivity Telkomsel Padang, yang meninjau wilayah Kecamatan Sembilan Koto, khususnya di Nagari IV Koto Dibawuah, Silago, Lubuk Karak, dan Banai. Sementara tim kedua dipimpin oleh Hasanul Haq, Manager Mobile Consumer Branch Telkomsel Padang, yang fokus pada Kecamatan Asam Jujuhan, tepatnya di Nagari Sinamar dan Tanjung Alam.
Sementara itu, Bupati Dharmasraya, Annisa Suci Ramadhani, menyebut pembangunan tower BTS ini merupakan salah satu prioritas pembangunan yang terus ia dorong, terutama untuk menjangkau wilayah yang belum menikmati akses komunikasi dasar. Menurutnya, ketersediaan sinyal bukan hanya kebutuhan modern, tapi juga sarana penunjang utama bagi sektor pendidikan, ekonomi, dan keamanan.
“Alhamdulillah, perlahan tapi pasti, upaya kita untuk menghadirkan pelayanan komunikasi yang merata mulai menampakkan hasil. Pada tahap awal ini, akan dibangun tiga tower terlebih dahulu. Lima sisanya akan menyusul secara bertahap. Kami berharap proyek ini bisa berjalan lancar dan membawa dampak positif yang besar bagi masyarakat,” tutur Annisa.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Dirut Telkomsel Nugroho dan Andre Rosiade atas dukungan penuh mereka dalam merealisasikan proyek ini. “Kita semua ingin melihat masyarakat Dharmasraya, tak peduli sejauh apa pun tempat tinggalnya, masyarakat Dharmasaraya bisa merasakan manfaat teknologi secara adil dan merata,” ujarnya.
Dirut Telkomsel Nugroho dalam pertemuan sebelumnya menegaskan komitmen perusahaan yang dia pimpin dalam memperluas cakupan jaringan, terutama di wilayah-wilayah yang belum tersentuh sinyal. Ia menyatakan bahwa pembangunan BTS di Dharmasraya akan menjadi prioritas Telkomsel dalam mendukung pemerataan digitalisasi nasional.
“Kami akan bekerja keras untuk menghadirkan sinyal Telkomsel di wilayah-wilayah yang selama ini belum terlayani. Ini adalah bagian dari misi kami untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat Indonesia, termasuk di nagari-nagari terpencil, bisa menikmati akses telekomunikasi yang layak,” kata Nugroho.
Dengan pembangunan delapan BTS baru ini, diharapkan ribuan warga di Dharmasraya segera terbebas dari keterbatasan komunikasi. Akses digital yang merata tak hanya mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah, tapi juga membuka peluang baru di bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial masyarakat.(*)
