Harianjogja.com, BANTUL—Perumda Aneka Dharma angkat bicara terkait molornya commissioning test [pengujian sistem, peralatan, dan instalasi] pada ITF karbonasi Bawuran.
ITF Bawuran awalnya direncanakan menjalani pengujian sistem, peralatan, dan instalasi pada 15 Februari 2025, namun dalam perkembangannya, sampai saat ini commissioning test tersebut belum bisa dilakukan.
"Benar rencana awal memang tanggal 15, tapi enggak jadi. Karena masih ada sejumlah kendala. Kami masih melakukan perakitan alat, timbangan dan sampai saat ini juga listrik belum terpasang. Sehingga kami belum bisa pastikan kapan commissioning test bisa dilakukan," kata Tenaga Ahli dari Perumda Aneka Dharma, Imam Santoso, Rabu (19/2/2025).
Meski demikian, Imam mengaku sampai saat ini pihaknya masih terus mengusahakan agar pasokan listrik bisa segera masuk dan commissioning test bisa segera dilakukan. Sebab, menurut Imam, pengajuan agar pasokan listrik telah dilakukan sejak lama. "Tapi bisa saja nanti kami antisipasi melakukan commissioning test dengan menggunakan daya yang kami sedang usahakan," imbuh Imam.
Terkait dengan besaran sampah yang akan dilakukan commissioning test, Imam mengaku pihaknya akan mencoba sebanyak 2-3 ton sampah lebih dahulu. Langkah ini dilakukan agar proses commissioning test bisa berjalan optimal.
"Meskipun bisa nanti kami optimalkan kemampuannya," jelas Imam.
Karena, commissioning test belum bisa dilakukan, Imam mengaku saat ini Perumda Aneka Dharma bersama dengan sejumlah pihak yang bekerja sama dalam operasional ITF Bawuran tengah menggelar rapat secara maraton untuk mengkaji visibilitas studinya dalam pelaksanaan. "Kami kaji semua, termasuk nanti soal jam kerja, tenaga kerja dan shift kerja. Termasuk, kami akan maksimalkan potensi produksi sampah yang dibakar," jelasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul Bambang Purwadi Nugroho mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap penyelesaian proyek pembangunan ITF Bawuran. Ia juga mengakui awalnya, commissioning test ITF yang mampu mengolah 50 ton sampah dengan sistem karbonasi akan dilakukan pada 15 Februari 2025. "Namun dalam perkembangan terakhir kemarin, mundur jadi 20 Februari 2025," katanya.
Bambang juga mengaku sampai saat ini masih menunggu laporan terakhir, terkait dengan belum adanya pasokan listrik yang menjadi kendala bagi Perumda Aneka Dharma belum bisa melakukan commissioning test. Sebab, commisioning test adalah tahapan penting dan dibutuhkan untuk memastikan sistem, peralatan, dan instalasi di ITF Bawuran bisa berfungsi dengan baik sebelum beroperasi.
BACA JUGA : Alat Mulai Disetting, ITF Bawuran Siap Olah Sampah Hingga 50 Ton Per Hari
Selain itu, commisioning test juga digunakan untuk memverifikasi kinerja, efisiensi, keamanan, dan keandalan sistem, serta mencegah kegagalan sistem yang dapat menimbulkan masalah operasional, kecelakaan, atau kerugian finansial.
"Harapan kami tentu bisa segera operasional," ucap Bambang.
Harapan yang sama juga diungkapkan oleh Sekda Bantul Agus Budiraharja. Ia berharap agar ITF Bawuran bisa melakukan commisioning test dan beroperasi dalam waktu dekat. "Dan, mereka pastinya akan mengejar dan melakukan percepatan, untuk mengejar target yang ada," ungkapnya.