Petugas menggunakan alat RTK untuk memastikan titik lahan bakal proyek pembangunan jalan tol Jogja-YIA - Harian Jogja/Jumali
Harianjogja.com, KULONPROGO—Pembebasan lahan tol Jogja-Solo Ruas Junction Sleman-YIA Kulonprogo di Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap mulai dilakukan dengan membentuk satuan tugas (Satgas) pembebasan lahan. Pembentukan Satgas ini sebagai respons atas tuntutan warga terdampak pembangunan jalan tol di lokasi tersebut agar proses pembebasan segera dilakukan.
Lurah Hargorejo, Bhekti Murdayanto menjelaskan pada Selasa (14/1/2025) pihaknya mendapat surat dari BPN Kulonprogo pada Senin (6/1/2025) yang berisi permintaan usulan petugas Satgas pembebasan lahan Tol Jogja-Solo Ruas Junction Sleman-YIA Kulonprogo. Surat itu juga sudah dibalas dengan usulan nama yang akan terlibat menjadi Satgas tersebut.
Bhekti menyebut Satgas pembebasan lahan terdampak Tol Jogja-Solo Ruas Junction Sleman-YIA Kulonprogo di wilayahnya terbagi dalam dua kelompok. Satgas A bertugas mendata lahan dan aset di atasnya yang terdampak, sedangkan Satgas B mengurusi administrasi lahan terdampak tersebut.
BACA JUGA : 5 Padukuhan di Maguwoharjo Dilintasi Tol Jogja-Solo, Sekolah hingga Masjid Terdampak
Usulan nama calon petugas Satgas pembebasan lahan Tol Jogja-Solo Ruas Junction Sleman-YIA Kulonprogo, dihasilkan dengan koordinasi bersama. “Satgas A kami usulkan untuk seluruh dukuh yang terdampak untuk turut serta bertugas, kalau Satgas B kami usulkan pamong Jagabaya,” katanya.
Kini Kalurahan Hargorejo masih menunggu respons atas usulannya itu. “Setelah usulan diterima maka akan disahkan kemudian bekerja mendata dan mendampingi tim appraisal yang akan menilai tanah terdampak,” ungkapnya.
Warga terdampak proyek Tol Jogja-Solo Ruas Junction Sleman-YIA Kulonprogo di Hargorejo berada di tiga padukuhan, antara lain Kriyan, Kliripan, dan Ngulakan. “Jumlah warga terdampaknya sekitar 108an dari tiga padukuhan itu,” ujarnya.
Selain tanah milik warga, menurut Bhekti, terdapat juga fasilitas umum yang terdampak Tol Jogja-Solo Ruas Junction Sleman-YIA Kulonprogo yaitu, jalan, jembatan, saluran irigasi, dan masjid. “Harapan kami untuk fasilitas umum yang terdampak bisa diganti seperti fungsi serupa,” katanya.
Salah satu warga terdampak Tol Jogja-Solo Ruas Junction Sleman-YIA Kulonprogo, Sri Ambar Purwanti mengapresiasi rencana pembentukan Satgas pembebasan lahan itu. Ambar yang punya lahan seluas 5.100 meter persegi yang terdampak proyek itu berharap Satgas yang ada seger bekerja.
Pasalnya semakin cepat bekerja, menurut Ambar, semakin baik dan dirinya makin bisa lebih tenang dengan mendapat kepastian yang lebih jelas terkait proyek Tol Jogja-Solo Ruas Junction Sleman-YIA Kulonprogo. “Informasinya catur bulan pertama 2025 sudah mulai bertugas, ini bagus kalau bisa sebelum puasa agar kami juga makin tenang,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News