Ilustrasi. - Reuters
Harianjogja.com, BANTUL–Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bantul mencatat sepanjang 1 Januari hingga 26 Maret 2025, sebanyak sembilan pelajar tingkat sekolah menengah pertama (SMP) di wilayahnya kedapatan menggunakan pil sapi. Kesembilan pelajar tersebut saat ini telah menjalani rehabilitasi.
Kepala BNNK Bantul, Arfin Munajah mengatakan, kesembilan pelajar tingkat SMP tersebut kedapatan menggunakan pil sapi saat pihaknya menggelar Skrining Intervensi Lapangan (SIL) di empat sekolah di Bantul.
“SIL kita lakukan di beberapa sekolah. Dari situ kita temukan beberapa sekolah yang anaknya terindikasi mengkonsumsi pil sapi. Begitu ada yang mengaku dan kita uji ternyata positif memakai itu, lalu kita rehabilitasi,” ujarnya di Terminal Palbapang Bantul dalam pemeriksaan narkotika terhadap kru angkutan pada Rabu (26/3/2025).
Arifin menambahkan, rehabilitasi terhadap sembilan orang pelajar tersebut dilakukan selama delapan pertemuan dengan kurun waktu sekitar dua hingga tiga bulan. BNNK Bantul juga telah mengkoordinasikan temuan tersebut dengan Disdikpora Bantul.
Dengan koordinasi tersebut, jelas dia, pelajar yang kedapatan menggunakan pil sapi tetap menjalani proses belajar mengajar di sekolah selama menjalani rehabilitasi.
“Kita lakukan rehabilitasi agar anak-anak tidak terganggu pendidikannya,” katanya.
Menurut Arifin, BNNK Bantul telah memberikan rehabilitasi medis dan bekerjasama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) RI untuk memberikan rehabilitasi sosial kepada pengguna narkoba dan psikotropika.
“Kami menerima pencegahan dan rehabilitasi semuanya [pengguna narkotika dan psikotropika],” katanya.
Arifin mendorong agar orang tua atau pihak sekolah yang menduga ada pelajar yang menggunakan obat terlarang dapat mengajukan untuk dilakukan SIL. Agar saat ada pelajar yang kedapatan menggunakan obat terlarang, maka pelajar tersebut dapat mengakses layanan rehabilitasi secara gratis.
BACA JUGA: Polres Bantul Amankan Ribuan Pil Sapi
“Kita melakukan pencegahan dan rehabilitasi. Rehabilitasi cukup banyak, mereka yang terindikasi dan mau melaporkan diri itu lebih baik, kita siap untuk membantu,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul, Nugroho Eko Setyanto mengatakan pelajar yang kedapatan menggunakan Pil Sapi telah menjalani rehabilitasi. Pelajar tersebut pun hingga saat ini masih melanjutkan sekolah.
“Rehabilitasi dilakukan di sekolah, dari BNNK Bantul datang ke sekolah, jadi tetap sekolah [pelajar yang menggunakan pil sapi].
Setelah ada temuan tersebut, Disdikpora Bantul mendorong agar setiap sekolah melakukan razia secara rutin untuk mengantisipasi penggunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya pada pelajar.
“Itu kami imbau [razia di sekolah], namun [pelaksanaan razia di sekolah] menjadi kebijakan sekolah masing-masing,” katanya.
Nugroho juga mendorong peran orang tua dan masyarakat untuk turut mengawasi aktivitas pelajar untuk mencegah kejadian serupa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News