2 Jemaah Haji Asal Bantul Wafat di Tanah Suci, Kemenag Pastikan Rangkaian Ibadah Sudah Tuntas

5 hours ago 2

2 Jemaah Haji Asal Bantul Wafat di Tanah Suci, Kemenag Pastikan Rangkaian Ibadah Sudah Tuntas Ilustrasi. - antara.

Harianjogja.com, BANTUL – Dua jemaah haji asal Kabupaten Bantul, DIY meninggal dunia di Tanah Suci pada Jumat, 6 Juni 2025. Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bantul, Ahmad Shidqi menyebut bahwa keduanya wafat setelah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji.

"Benar, kami menerima informasi dari petugas yang mendampingi jemaah haji Bantul bahwa ada dua orang yang wafat," kata Shidqi, Senin (16/6/2025). 

BACA JUGA: Jadwal Lengkap Kepulangan Jemaah Haji Asal DIY: 1 Orang Masih Dirawat di Arab Saudi

Adapun dua jemaah haji yang meninggal dunia itu yakni Jumiyo 80 tahun dari Kloter 71, warga Sumbermulyo, Bambanglipuro yang wafat Jumat dini hari dan Nur Hasin 84 tahun dari Kloter 64, warga Krapyak, Panggungharjo, Sewon. Meninggal pada siangnya.  

Menurut Shidqi, keduanya wafat karena faktor kelelahan usai menyelesaikan seluruh tahapan ibadah haji. "Bapak Nur Hasin meninggal di rumah sakit setelah mengalami kelelahan. Sementara Bapak Jumiyo wafat di kamar hotel tidak lama setelah kembali dari Mina, usai menyelesaikan ritual utama haji," tambahnya.

Shidqi juga memastikan bahwa proses pemakaman dilakukan di Arab Saudi. “Informasi yang kami terima, kedua jemaah dimakamkan di pemakaman Syaraya, Mekah, sesuai prosedur yang berlaku bagi jemaah wafat di sana,” terangnya.

Meski begitu, pemerintah disebut telah memaksimalkan upaya perlindungan, terutama terhadap jemaah lansia. Sejak 2023, program “Haji Ramah Lansia” digalakkan Kemenag dengan menyediakan perlakuan khusus.

“Lansia dan jemaah risiko tinggi diberikan kemudahan, seperti mekanisme murur di mana mereka cukup singgah sejenak di Muzdalifah tanpa turun dari kendaraan, lalu langsung diberangkatkan ke Mina,” paparnya.

Sekitar 300 lansia tahun ini juga mendapatkan pendampingan intensif dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Setiap kloter didampingi satu dokter dan sejumlah paramedis yang rutin melakukan visitasi ke kamar-kamar hotel.

“Kalau ada yang sakit dan tak bisa ditangani di sektor, akan dirujuk ke Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) atau bahkan rumah sakit di Saudi. Pemerintah sudah berusaha maksimal,” ujarnya.

Meski kasus wafat tak bisa dihindari, Shidqi memastikan bahwa seluruh jemaah telah menjalani ibadah haji dengan baik. "Kalaupun ada yang wafat insyaAllah dalam keadaan husnul khatimah," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news