4.395 Puisi Turut Merayakan Festival Sastra Yogyakarta 2025

3 hours ago 4

4.395 Puisi Turut Merayakan Festival Sastra Yogyakarta 2025 Para pemenang sayembara puisi bertema Rampak dalam rangka Festival Sastra Yogyakarta 2025 di Taman Budaya Embung Giwangan, Kota Jogja, Sabtu (2/8/2025). - Harian Jogja - Sirojul Khafid

JOGJA—Sebanyak 4.395 puisi meramaikan gelaran Festival Sastra Yogyakarta (FKY) 2025. Puisi dari 1.465 penyair tersebut berkompetisi dalam sayembara puisi bertema Rampak. Dewan juri menyeleksi seluruh puisi menjadi 20 besar, untuk kemudian terpilih lima terbaik.

Adapun puisi yang menjadi juara satu hingga lima secara berturut-turut yaitu Lintasan Rakit di Muara Code (karya Astrajingga Asmarasubrata dari Cirebon), Tabuh Keraton (Badrul Munir Chair, Grobogan), Pelajaran Pertama dari Sebuah Rebab (Yana Rosdiana, Bandung), Kosmologi Garam (Khotibul Umam, Bondowoso), dan Nyesek (S. Kamar, Lombok).

Para pemenang mendapatkan hadiah uang serta piala, yang diserahkan oleh Sekda Kota Jogja, Aman Yuriadijaya. Dalam kesempatan ini, Aman turut membacakan puisinya.

"Jogja, tempat di mana kita bisa merasakan makna kata pulang. Walaupun kota itu bukan asal muasal kita, selayaknya rumah, kota ini tahu bagaimana menempatkan perannya dengan baik, seperti bagaimana rasa menempatkan dirinya jauh di dalam relung hati. Kata orang, Bandung diciptakan kala Tuhan sedang tersenyum. Tetapi menurutku, Jogja diciptakan ketika Tuhan sedang jatuh cinta," kata Aman di Grha Budaya, Taman Budaya Embung Giwangan, Kota Jogja, Sabtu (2/8/2025).


Aman mengatakan dari mana saja asalnya, selama bisa memberikan kreativitas bagi Jogja, maka semua orang bisa menjadi bagian dari masyarakat Jogja. "Maka sepatutnya kita adalah masyarakat Jogja, masyarakat budaya Jogja, dan masyarakat sastra Jogja yang luar biasa," kata Aman, yang sekaligus membuka FSY 2025 bertema Rampak.

FSY yang sudah memasuki tahun ke-4 ini merupakan inisiasi Pemerintah Kota Jogja, melalui Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Jogja. Kepala Disbud Kota Jogja, Yetti Martanti, mengatakan bahwa Rampak bermakna kebersamaan dan kerja kolaborasi. Dengan semangat kolaborasi bersama banyak pihak ini pula, FSY 2025 bisa terselenggara dengan baik.

Dari tahun ke tahun, partisipasi masyarakat selalu bertumbuh dan berkembang. Partisipan FSY tidak hanya dari dalam, tapi juga masyarakat luar Jogja. "Harapannya, FSY bisa berkelanjutan dan menjadi ruang temu seluruh insan, komunitas, dan masyarakat sastra Jogja, serta Indonesia," katanya.

Yetti berharap ke depan FSY bisa menjangkau masyarakat lebih luas lagi, termasuk dari luar negeri. "Mari mewujudkan keberagaman, tetap nyawiji, tetap kolaborasi, dan semakin baik dari tahun ke tahun," kata Yetti.


Dalam pembukaan FSY 2025 ini, banyak seniman yang turut ambil bagian. Terdapat penampilan dari anak-anak yang sebelumnya memenangkan kompetisi geguritan, mendongeng dengan Bahasa Jawa, serta macapat di Kompetisi Bahasa dan Sastra Kota Jogja yang digelar awal Juli 2025 lalu. Ada pula penampilan dari Ikhsan Skuter, SetyawanCello x Vocalgang: Melankolia, Paksi Raras Alit, Seteng Sadja, Jaeko Siena, Agita Yuri, Alesar Ghaizan, Atika Zahra, dan Adib Zaynal.

Serangkaian FSY 2025 berlangsung dari 30 Juli hingga 4 Agustus 2025 di Taman Budaya Embung Giwangan, Kota Jogja. Terdapat pasar buku, workshop, talkshow, dan pentas seni. FSY 2025 merupakan bagian dari gelaran Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia 2025, dengan Kota Jogja sebagai tuan rumahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news