Peserta Amikom Warzone Competition sedang war Mobile Legend di Innside by Melia Yogyakarta, Kalurahan Maguwoharjo, Depok, Sleman, Minggu (15/6/2025). - Harian Jogja - Andreas Yuda Pramono
SLEMAN—Universitas Amikom Yogyakarta menggelar Amikom Warzone Competition (AWC) di Innside by Melia Yogyakarta, Kalurahan Maguwoharjo, Depok, Sleman, Minggu (15/6/2025). Kompetisi tersebut menjadi salah satu upaya Amikom untuk mengembangkan cabang olahraga e-sport di DIY.
Ketua Pelaksana Amikom Warzone Competition, Arief Nur Ikhsan, mengatakan ada 45 tim yang berkompetisi dengan anggota tiap tim ada lima orang. Kompetisi yang digelar setiap tahun tersebut menjadi ruang untuk mengembangkan bakat anak muda di DIY di cabang e-spor.
“E-Sport kami pilih, soalnya player di DIY dominan Mobile Legend. Kompetisi yang kami gelar kan Mobile Legend juga. Gimana sih anak muda bisa menyalurkan hobi mereka,” kata Arief ditemui di Innside by Melia Yogyakarta, Minggu (15/6/2025).
Kata Arief, Amikom Warzone Competition memiliki konsep yang sama dengan Mobile Legends Profesional League (MPL), meski tidak sama persis. Peserta pun dari berbagai daerah, termasuk Purwokerto.
BACA JUGA: Polemik Pengolahan Sampah di ITF Niten, Pemkab Janji Tak Tambah Kapasitas
Antusiasme AWC tinggi, lebih dari 45 tim pendaftar. Penyelenggara akhirnya melakukan seleksi. Seleksi ini mempertimbangkan fasilitas yang dapat diberikan untuk tiap tim.
Delapan tim yang masuk delapan besar akan mendapat top up diamond. Adapun juara pertama mendapat voucher pembelian Rp500.000, lima voucher renang, dan lima fan gamen handphone; juara kedua mendapat voucher pembelian Rp300.000, lima voucher renang, dan satu speaker gamen GS10; terakhir juara ketiga mendapat voucher pembelian Rp150.000, lima voucher renang, dan lima mouse pad. Total hadiah untuk Juara 1 Rp1,5 juta, juara 2 Rp1 juta dan juara 3 Rp500.000.
Lebih jauh, Arief menerangkan AWC merupakan salah satu proyek mata kuliah kehumasan. Persisnya, mahasiswa diminta membuat sebuah event yang menjadi salah satu tugas seorang public relation.
Dosen Ilmu Komunikasi Amikom Yogyakarta, Rufki Ade Vinanda, mengatakan AWC memang bermula dari mata kuliah produksi media kehumasan. Mahasiswa berperan menjadi seorang PR Amikom Yogyakarta.
“Salah satu tugas PR Amikom kan membuat event. Hanya saja konsep event bebas. Saya mengampu tiga kelas dan pada akhirnya ada tujuh tim dengan masing-masing event berbeda. E-Sport salah satunya,” kata Rufki.
Rufki menceritan e-Sport menjadi tren dan memiliki potensi besar di kalangan anak muda. Sebab itu perlu ada upaya penyediaan ruang dan pengembangan. Selain itu, mahasiswa juga bisa memiliki kemampuan menangkap dan mengembangkan tren.
Salah satu peserta AWC, Abdur Rozak Mubarok, mengaku senang atas penyelenggaraan AWC. Kata dia, AWC dapat menjadi cara dia untuk mengasah kemampuan di dunia e-Sport.
Pemuda 20 tahun ini menyampaikan lima kali mengikuti kompetisi e-Sport di DIY. Semakin sering mengikuti kompetisi, skill yang dia miliki semakin tajam. “Fasilitas juga sudah bagus. Kompetisi semacam ini bisa untuk mengasah skill,” kata Rozak.
Peserta lain yang juga satu tim dengan Rozak bernama Muhammad Naufal mengatakan kompetisi semacam ini dapat memperluas jaringan antarsesama pelaku e-Sport. “Ada kenalan baru juga tadi,” kata Naufal.
Amikom Warzone Competition dapat terselenggara dengan dukungan sponsor, seperti GAMEN, hobi holidays tour, dan iDeviceStore. (Advetorial)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News