Sejumlah kendaraan melintasi Gerbang Tol Prambanan. - Harian Jogja/Sunartono.
Harianjogja.com, SLEMAN—Puncak arus masuk kendaraan di pintu masuk Prambanan pada periode libur Natal dan Tahun Baru sempat tembus di angka ribuan kendaraan per 30 menit. Usai arus mudik, Polresta Sleman bersiap menghadapi arus balik yang berpotensi terjadi beberapa waktu ke depan.
Kapolresta Sleman, Kombes Pol. Yuswanto Ardi mengungkapkan puncak tertinggi kendaraan yang masuk ke wilayah Sleman terjadi di pintu Prambanan. Selama pantauan empat hari terakhir, tercatat momen jumlah kendaraan yang masuk di angka 1.300 per 30 menit. Hanya saja perbandingan antara jumlah kendaraan dan keluar wilayah dalam periode waktu yang sama relatif tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.
"Iya, itu titik tertinggi. Titik tertinggi itu [kendaraan] masuk. Jadi masuk dan keluar itu tidak ada disparitas yang signifikan," kata Ardi di Pos Pam Jombor pada Rabu (1/1/2025) malam.
Malahan lalu lintas di area Prambanan disebut Ardi sempat macet tak bergerak saat mendekati waktu perayaan malam tahun baru. "Untuk di Prambanan tadi juga sempat tidak bergerak, namun sampai dengan saat ini pukul 00.45 situasi sudah landai, sudah lancar kembali," ujarnya.
Di pintu utara, tepatnya di wilayah Tempel, jumlah tertinggi kendaraan yang masuk sempat tembus di angka 1.100 kendaraan per 30 menit. "Untuk jalur utara mengarah ke Magelang rata-rata di angka 800 sampai 1.100 per 30 menit," katanya.
Dijelaskan Ardi, saat kendaraan yang masuk atau keluar telah menyentuh angka di atas seribu unit, potensi terjadi ketersendatan lalu lintas meningkatkan. Dalam kondisi tersebut polisi akan melakukan koordinasi dengan sejumlah elemen terkait untuk melakukan rekayasa lalu lintas.
"Untuk di Prambanan. Kami akan meminta bantuan Polres Klaten melakukan penarikan di traffic light yang di Prambanan sebelah timur," ucapnya.
Antisipasi kepadatan lalu lintas memang telah disiapkan di area Prambanan. Berbeda dengan lalu lintas di area pintu Tempel yang kata Ardi hingga kini belum ada laporan ketersendatan. "Jadi yang kami antisipasi yang di Prambanan. Kalau di Tempel sejauh ini meskipun kondisinya cukup padat tetapi alhamdulillah sampai dengan malam hari ini belum ada laporan ketersendatan yang terlalu lama," tegasnya.
"Pengamatan kami di monitoring center melalui traffic counting empat hari terakhir antara jumlah kendaraan yang masuk maupun keluar itu seimbang," katanya.
Dari data di atas, Ardi menyebut adanya kecenderungan kendaraan yang masuk ke Jogja tetapi tdak menginap. Mereka masuk ke Jogja namun di hari yang sama pergi kembali keluar Jogja. "Bukan berarti sepi," ujarnya.
"Tingkat hunian akomodasi di Jogja khususnya Kabupaten Sleman juga dalam kondisi yang penuh. Itu berarti antara masyarakat yang stay maupun masyarakat yang hanya lewat saja semuanya sama-sama dalam kondisi yang maksimum," ucapnya.
Kini, Polresta Sleman bersiap menghadapi potensi arus balik kendaraan keluar Jogja usai perayaan tahun baru. Personel kepolisian lanjut Ardi akan disiagakan sejak 1 Januari hingga 3 Januari nanti.
BACA JUGA : Pembebasan Lahan Tol Jogja-Solo Ruas Klaten-Purwomartani Kurang 3,22 Persen
"Mulai besok tanggal 1 sampai dengan tanggal 3. Itu sesuai dengan durasi operasi Lilin Progo 2024 yang kami lakukan. Jadi nanti sampai dengan tanggal 3 pukul 00.00 WIB kami tetap akan antisipasi [lonjakan kendaraan]," tandasnya.
Para personel yang bertugas disebut Ardi juga telah dilatih cara bertindak untuk penguraian arus apabila nanti terjadi kepadatan menuju ke pintu keluar DIY menuju arah Klaten atau Tol Jogja-Solo di Gerbang Tol Prambanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News