1 hour ago
1
Yogyakarta International Airport (YIA) atau Bandara YIA. - dok - Harian Jogja
Harianjogja.com, JOGJA—Pembukaan rute penerbangan baru menuju Yogyakarta International Airport (YIA) atau Bandara YIA dimanfaatkan Pemkot Jogja untuk memperkuat daya saing wisata melalui peningkatan konektivitas udara sebagai kata kunci utama pengembangan pariwisata daerah.
Wakil Wali Kota Jogja, Wawan Harmawan, menekankan perlunya langkah agresif untuk menggaet wisatawan, terutama melalui peningkatan konektivitas udara dan kolaborasi lintas sektor. Data pergerakan wisatawan hingga Oktober 2025 menunjukkan Kota Jogja masih menjadi favorit dengan jumlah kunjungan mencapai 8.867.790 orang, rata-rata lama tinggal 1,77 hari, serta belanja wisatawan sekitar Rp2,46 juta.
“Kota Yogyakarta sangat mendukung meningkatnya wisatawan. Kami ingin menerima masukan mengenai hal-hal yang perlu diperbaiki. Jangan berjalan sendiri-sendiri, kolaborasi dengan pemerintah pusat, kementerian, antarkabupaten, kota, dan pemangku kepentingan pariwisata sangat diperlukan,” ujar Wawan Harmawan, Jumat (5/12/2025).
Wawan juga menyoroti peluang besar dari pasar luar negeri yang harus segera dimaksimalkan. Ia menyoroti potensi pasar wisata dari dua negara Asia berpenduduk besar, India dan Tiongkok, untuk bisa dimaksimalkan.
“Kita perlu menyiapkan strategi dan layanan yang mendukung agar mereka semakin tertarik datang ke Yogyakarta,” katanya.
Ia menambahkan bahwa sinergi seluruh unsur menjadi kunci agar berbagai peluang dapat dieksekusi secara konkret. “Melalui kerja sama antara pemerintah, asosiasi pariwisata, maskapai, dan pelaku industri menjadi satu kolaborasi pentahelix untuk mewujudkan pariwisata yang terpadu dan berkelanjutan,” katanya.
Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Jogja, Cesaria Eka Yulianti, menegaskan perlunya inovasi dan adaptasi di tengah ketatnya persaingan antar destinasi. Ia menyebut pembukaan lebih banyak penerbangan langsung (direct flight) ke YIA sebagai salah satu prioritas, termasuk peluang dari rute Haikou–YIA yang kini dimanfaatkan jamaah umrah untuk transit.
“Industri pariwisata perlu semakin adaptif, inovatif, dan memperkuat kolaborasi menghadapi persaingan destinasi yang ketat. Salah satu fokusnya adalah membuka lebih banyak direct flight menuju YIA dari berbagai wilayah Indonesia dan pasar internasional,” terangnya.
Dukungan serupa datang dari manajemen YIA. General Manager YIA, Ruly Artha, menilai peningkatan konektivitas hanya bisa terwujud melalui gerak bersama seluruh pemangku kepentingan.
“Pemerintah daerah perlu memperkuat branding Yogyakarta sebagai destinasi kelas dunia serta memastikan infrastruktur pendukung seperti last-mile connectivity. Kemudian asosiasi dan pelaku industri pariwisata diharapkan membangun sinergi B2B untuk menciptakan paket wisata yang kompetitif,” ujarnya.
Ruly menambahkan bahwa YIA terus berkomunikasi dengan maskapai domestik dan internasional agar semakin banyak rute baru yang dilayani dari dan menuju Jogja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
