Bawaslu Sulsel Dorong Komunitas Sipil Jadi Garda Terdepan Pengawasan Pemilu 2029

4 days ago 7
Bawaslu Sulsel Dorong Komunitas Sipil Jadi Garda Terdepan Pengawasan Pemilu 2029 Kegiatan Pendidikan Pengawas Partisipatif Bawaslu Sulsel, (Dok: Ist)

KabarMakassar.com — Badan Pengawas Pemilihan Umum Sulawesi Selatan (Bawaslu Sulsel) kembali menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga kualitas demokrasi.

Hal ini disampaikan dalam kegiatan Pendidikan Pengawas Partisipatif, yang berlangsung di Makassar, Selasa (09/09).

Kegiatan ini melibatkan puluhan peserta dari berbagai komunitas dan gerakan masyarakat sipil. Mereka diharapkan tidak hanya menjadi penonton dalam proses demokrasi, tetapi juga menjadi penggerak yang aktif mengawal jalannya pemilu.

Anggota Bawaslu Sulsel, Saiful Jihad, menekankan bahwa keberadaan kelompok sipil yang sudah terbentuk harus diwujudkan dalam kerja nyata.

“Komitmen ini penting, bukan hanya untuk menyukseskan Pemilu 2029 dari sisi teknis, tetapi juga memastikan substansinya berjalan dengan baik. Demokrasi tidak hanya soal prosedur, tetapi soal bagaimana rakyat benar-benar merasakan manfaatnya,” ujarnya.

Saiful menambahkan, pendidikan pengawas partisipatif sengaja dirancang sebagai wadah strategis untuk menumbuhkan kesadaran publik. Generasi muda, menurutnya, menjadi kunci keberhasilan pengawasan partisipatif karena memiliki energi sekaligus akses yang luas terhadap ruang digital.

“Pertanyaannya sederhana: apa yang bisa kita lakukan untuk menguatkan demokrasi kita? Inilah harapan sekaligus cita-cita bangsa,” lanjutnya.

Dengan semakin kompleksnya tantangan Pemilu 2029, mulai dari isu politik uang, hoaks, hingga penyalahgunaan teknologi, Bawaslu menilai bahwa partisipasi publik tidak bisa lagi bersifat seremonial. Masyarakat harus menjadi mitra sejajar lembaga pengawas dalam melindungi integritas pemilu.

Bawaslu Sulsel juga menekankan pentingnya sinergi dengan komunitas sipil yang sudah ada di tingkat akar rumput. Kelompok ini dinilai bisa menjadi ‘mata dan telinga’ demokrasi yang menjangkau wilayah lebih luas dibandingkan pengawas formal.

“Dengan jaringan yang kuat, kita bisa memastikan setiap tahapan pemilu berjalan transparan, dari pendaftaran pemilih hingga penghitungan suara,” kata Saiful.

Kegiatan ini tidak hanya sekadar membekali peserta dengan teori pengawasan, tetapi juga menanamkan kesadaran bahwa demokrasi hanya akan bertahan jika rakyat turut menjaganya. Bawaslu Sulsel berharap agar pendidikan semacam ini menjadi gerakan berkelanjutan hingga menjelang Pemilu 2029.

“Partisipasi masyarakat adalah kunci. Tanpa keterlibatan aktif publik, mustahil kita bisa mewujudkan pemilu yang berintegritas dan demokrasi yang berkelanjutan,” tutup Saiful.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news