Baznas RI Turun Tangan Bantu Perbaikan Gizi Balita di Kulonprogo

3 hours ago 3

Baznas RI Turun Tangan Bantu Perbaikan Gizi Balita di Kulonprogo Baznas RI melakukan monitoring dan evaluasi balita gizi kurang atau buruk dan stunting di Kaliagung, Sentolo, Kabupaten Kulonprogo. - Ist

Harianjogja.com, JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI melalui program Rumah Sehat Baznas Jogja turun tangan melakukan monitoring dan evaluasi balita gizi kurang atau buruk dan stunting di Kaliagung, Sentolo, Kabupaten Kulonprogo.

"Zakat tidak hanya menyentuh aspek ekonomi. Melalui program kesehatan seperti ini, kami ingin memastikan anak-anak Indonesia terpenuhi gizinya, sehingga bisa tumbuh menjadi generasi yang sehat dan unggul," kata Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan melalui keterangan di Jakarta, Selasa.

Saidah menekankan keberhasilan program penurunan stunting tidak bisa dilepaskan dari peran semua pihak.

Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, lembaga zakat, tenaga kesehatan, dan masyarakat menjadi kunci untuk memastikan langkah-langkah intervensi berjalan efektif.

"Stunting tidak bisa diatasi sendirian. Dibutuhkan sinergi antara pemerintah, lembaga zakat, tenaga kesehatan, dan masyarakat agar hasilnya lebih optimal. Baznas hadir untuk memperkuat peran ini," ujarnya.

BACA JUGA: Pedagang Pasar Jombokan Kulonprogo Bersyukur Retribusi Turun 50 Persen

Saidah menyebutkan program perbaikan gizi seharusnya tidak berhenti hanya pada kegiatan sesaat. Maka dari itu, ia mendorong agar intervensi dilakukan secara berkelanjutan, sehingga dapat memberikan dampak jangka panjang bagi perkembangan anak.

"Intervensi satu kali tidak cukup. Harus ada pemantauan, edukasi dan dukungan gizi secara konsisten. Dengan begitu, angka stunting di Kulonprogo bisa terus ditekan," ucapnya.

Saidah berharap peran zakat semakin nyata dirasakan masyarakat, khususnya dalam mencegah gizi buruk dan stunting. Dukungan masyarakat dan pemerintah daerah diharapkan menjadi energi bersama untuk mewujudkan generasi yang lebih sehat di masa depan.

Kegiatan ini diawali dengan penyuluhan gizi bertema Tips Memilih Jajanan Sehat untuk Anak. Setelah itu, tim kesehatan melakukan pengukuran berat badan (BB) dan panjang/tinggi badan (PB/TB) pada balita. Di akhir acara, para peserta juga mendapat paket Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa telur, susu formula dan biskuit.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa 63,34 persen balita mengalami berat badan kurang (BB/U), dan 73,34 persen mengalami kondisi pendek (PB/U atau TB/U). Data ini menjadi alarm penting bahwa penanganan stunting perlu terus diperkuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news