Foto ilustrasi warga miskin di Indonesia dibuat menggunakan Artifical Intelligence ChatGPT.
Harianjogja.com, BANTUL—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul terus berupaya menekan angka kemiskinan ekstrem dengan menyalurkan Bantuan Sosial (Bansos) Stimulan Program Pemberdayaan Usaha kepada ratusan keluarga penerima manfaat (KPM).
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyampaikan program ini diarahkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat kurang mampu melalui usaha produktif.
“Program ini bertujuan untuk peningkatan pendapatan mereka melalui usaha-usaha ekonomi produktif mereka, baik di bidang pertanian, peternakan, industri, perdagangan, dan lain sebagainya,” ujarnya Bupati, Senin (15/9/2025).
BACA JUGA: Pemadaman Listrik Selasa 16 September 2025: Kalasan, Wonosari hingga Bantul
Halim menambahkan, langkah ini juga menjadi bagian dari strategi Pemkab Bantul dalam menurunkan kemiskinan ekstrem. Menurutnya, ada dua cara yang ditempuh. Pertama, mengurangi beban konsumsi masyarakat dengan sejumlah program bansos, seperti Program Keluarga Harapan, bantuan pangan non tunai, dan bantuan langsung tunai.
“Langkah kedua yakni pemberdayaan. Dan hari ini kita sedang membicarakan memberdayakan sekaligus bantuan stimulan untuk usaha masyarakat yang kita identifikasi sebagai masyarakat yang memerlukan pemberdayaan itu,” katanya.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Bantul, Prapta Nugraha, menambahkan terdapat 267 KPM yang masuk pendataan, namun setelah verifikasi hanya 262 KPM yang layak menerima bantuan. Masing-masing mendapat Rp1,9 juta.
“Itu akan kami distribusikan lewat Bank Pembangunan Daerah. Untuk penerimaan yang lain akan dilakukan di lima tempat yakni Kapanewon Imogiri, Banguntapan, Sewon, Bambanglipuro, dan Pandak,” katanya.
Ia menegaskan, penerima program telah tercatat di sistem Sidakesra Dinas Sosial. Dengan demikian, semua penerima dipastikan memenuhi kriteria. Selain itu, mereka juga diwajibkan memiliki komitmen dan keterampilan dasar dalam menjalankan usaha.
“Karena program itu bertujuan untuk pemberdayaan, penumbuhan, penambahan wirausaha di Kabupaten Bantul, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi KPM,” ucap Prapta.
BACA JUGA: Kota Jogja Bahas Raperda Penyelenggaraan Keolahragaan
Dari hasil asesmen, 262 penerima bantuan tercatat memiliki 145 jenis usaha yang dikelompokkan ke dalam tujuh rumpun. Di antaranya 32 orang di sektor ekonomi kreatif, 30 orang di industri pengolahan, dan lima orang di jasa kesehatan.
Selain itu, ada pula 33 pelaku usaha jasa perorangan rumah tangga, empat orang di jasa konstruksi, 71 orang bergerak di bidang perdagangan, serta 87 orang di sektor pertanian dan peternakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News