Beroperasi Perdana Besok dan Digratiskan Selama Setahun, Ini Rute Bus Listrik DIY

3 hours ago 1

Beroperasi Perdana Besok dan Digratiskan Selama Setahun, Ini Rute Bus Listrik DIY Suasana peluncuran bus listrik oleh Dishub DIY di Kompleks Kepatihan Pemda DIY, Jumat (22/11 - 2024). / Istimewa

Harianjogja.com, JOGJA—Sebanyak dua unit bus listrik mulai diujicoba dengan penumpang per Senin (20/1/2025). Dengan kapasitas maksimal 28 penumpang, tarif naik bus listrik digratiskan selama masa uji coba.

Kabid Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Wulan Sapto Nugroho menjelaskan uji coba bus listrik sebenarnya sudah dimulai pada Desember 2024 lalu. Akan tetapi saat itu uji coba masih dengan skema tanpa penumpang. “Karena bus Listrik kan bus baru, ada perlakuan baru, hal-hal baru yang perlu kami pelajari terlebih dahulu. Sehingga Desember 2024 lalu kami uji coba jalan tanpa penumpang,” ujarnya, Minggu (19/1/2025).

Setelah uji coba jalan tanpa penumpang tersebut sukses, Dishub DIY lantas melanjutkan uji coba dengan skema mengangkut penumpang. Uji coba ini akan berlangsung selama satu tahun. “Selama uji coba tarifnya gratis, tetapi untuk perhitungan penumpang, kami tetap meminta masyarakat tetap taping pembayaran, dengan tarif Rp0. Kami ingin tahu jumlah penumpang,” katanya.

Tap kartu tersebut menggunakan kartu elektronik seperti yang selama ini digunakan untuk Trans Jogja, seperti Mandiri E-Money, BCA Flazz, BRIZZI dan BNI Tap Cash. Karena gratis, ketika tap kartu elektronik, saldo tidak akan terpotong.

Kapasitas penumpang selama uji coba dimaksimalkan sesuai dengan kapasitas bus listrik, yakni 28 penumpang dengan rincian 18 penumpang duduk dan 10 penumpang berdiri. Sementar jam operasional selama masa uji coba yakni pukul 08.00 WIB-16.00 WIB.

Selama setahun, pihaknya akan mengujicobakan bus listrik dengan beberapa rute. Rute pertama yakni Bandara Adisucipto-Malioboro-Bandara Adisucipto, melalui jalan Laksda Adisucipto, Jendral Sudirman, Tugu Pal Putih, Jalan Mangkubumi, Jalan Malioboro, jalan Panembahan Senopati, Jalan Mataram, Jalan Abu Bakar Ali, Stadion Kridosono, Jalan Langensari dan jalan Laksda Adisucipto.

Jam operasional dan rute yang masih terbatas ini mempertimbangkan kemampuan teknis bus listrik, yang harus mengisi energi di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKL) di area parkir Bandara Adisucipto. Delapan jam operasional tersebut telah memakan sekitar 80% daya listrik bus. “Sesuai ketentuan, untuk charging, baterai 20 persen sudah harus di-charge. Sehingga di uji coba ini pun kami hanya delapan jam, 08.00 WIB-16.00 WIB. Berdasarkan hasil uji coba lalu, sekitar lima sampai enam kali PP [pulang-pergi] sudah harus di-charge,” kata dia.

Adapun berdasarkan uji coba tanpa penumpang sebelumnya, ia melihat tidak ada kendala berarti. Dalam uji coba tersebut, lebih ditekankan pada penyesuaian driver dalam menjalankan bus listrik. “Sistemnya matic, ada beberapa tombol dan sensor. Kendaraan listrik setahu saya juga torsinya besar, sehingga ngegas-nya beda dengan kendaraan biasa,” kata dia.

Uji coba dengan penumpang ini juga masih bersifat pengenalan kepada masyarakat dengan jumlah armada masih dua unit, sehingga belum melayani kebutuhan umum masyarakat. Jika hasil uji coba ini bagus, tidak menutup kemungkinan bus listrik akan ditambah.

“Jadi kita utamakan melayani Tugu Pal Puitih ke selatan sampai Titik Nol. Karena baru dua unit, kalau kita langsung pelayanan umum belum bisa. Ini baru pengenalan awal kepada masyarakat bahwa ada bus Listrik. Kalau ke depan dari hasil uji coba bagus, operasional dan teknis tidak ada masalah, tidak menutup kemungkinan ke depan penambahan lagi,” ujarnya.

BACA JUGA: Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya

Sebelumnya, Sekda DIY, Beny Suharsono mengatakan pengadaan dan pengoperasian bus listrik ini merupakan wujud nyata komitmen Pemda DIY dalam membangun ekosistem transportasi yang selaras dengan nilai keberlanjutan lingkungan.

Kawasan Sumbu Filosofi sebagai pusat mobilitas menjadi lokasi strategis untuk memulai transformasi ini. "Bus listrik yang hari ini kita uji coba bukan hanya sekedar alat transportasi, tetapi juga simbol harapan kita untuk masa depan yang lebih hijau,” katanya.

Dengan mengurangi emisi karbon dan kebisingan, angkutan berbasis listrik ini mendukung kenyamanan wisatawan yang menikmati keindahan kawasan Sumbu Filosofi. “Sekaligus menciptakan ruang kota yang lebih sehat bagi masyarakat,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news