Buruh Konstruksi di DIY Berpotensi Kehilangan Pekerjaan, Gapensi Tak Andalkan Proyek Pemerintah

5 hours ago 2

Buruh Konstruksi di DIY Berpotensi Kehilangan Pekerjaan, Gapensi Tak Andalkan Proyek Pemerintah Wakil Wali Kota Jogja Wawan Harmawan saat membuka Muscab X Gapensi Kota Jogja, Selasa (25/2/2025). - Istimewa.

Harianjogja.com, JOGJA—Sektor konstruksi menjadi salah satu yang terkena dampak efisiensi. Gabungan Pelaksana Konstruksi (Gapensi) DIY mengklaim ada ribuan pekerja atauh buruh lapangan yang berpotensi kehilangan pekerjaan akibat kebijakan tersebut.

Meski demikian para pelaku usaha berusaha memutar otak agar tetap bisa bertahan. Mulai dari tidak selalu mengandalkan proyek pemerintah hingga beralih profesi.

Ketua Gapensi DIY Zuharsono Azhari mengatakan pengusaha kontruksi memiliki pengalaman pahit terutama saat Covid-19. Di mana banyak refokusing anggaran skala besar bidang infrastruktur dan terdampak secara langsung. Oleh karena itu selalu berusaha tidak mengandalkan proyek pemerintah, termasuk dalam merespons efisiensi anggaran yang digulirkan pemerintah saat ini.

"Ketika Covid-19 itu sebenarnya jumlahya sudah menurun karena terdampak, tidak ada pekerjaan. Bagaimana dengan kondisi saat ini? Tentu kami berusaha memotivasi anggota agar terus bangkit mencari peluang lain di luar pemerintahan," katanya kepada wartawan di sela-sela Musyawarah Cabang Gapensi Kota Jogja, Selasa (25/2/2025).

BACA JUGA : Ikuti Arahan Pusat soal Efisiensi Anggaran, Dana BOS Madrasah di Gunungkidul Jadi Korban

Ia mengklaim akibat efisiensi anggaran saat ini, sejak awal 2025 terjadi sejumlah pembatalan proyek. Bahkan ketika akan memasuki bulan ketiga di 2025, menurutnya banyak pelaku usaha yang belum mendapatkan pekerjaan. Pekerjaan yang digarap di awal 2025 sebagian besar merupakan proyek multiyars. Beberapa pelaku usaha ada yang beralih profesi ke sektor bisnis lain.

"Ada yang membuka warung makan, buka toko, kalau sudah punya fasilitas, mereka mengelola kos-kosan. Prinsipnya tidak mengandalkan pemerintah," ucapnya.

Zuharsono menggambarkan, ada ribuan pekerja lapangan yang berpotensi kehilangan pekerjaan. Ia mencontohkan pada usaha miliknya, setiap pekerjaan melibatkan sebanyak 200 pekerja lapangan. Akan tetapi, praktis saat ini terhenti karena tidak mendapatkan proyek.

"Kalau dihitung bisa ribuan pekerja lapangan terdampak. Di saya saja sekitar 200-an orang lapangan yang saat ini tidak bekerja, belum termasuk yang di kantor, padahal jumlah di DIY ada sekitar 300-an pelaku usaha konstruksi," katanya.

Wakil Wali Kota Jogja Wawan Harmawan yang hadir dalam Muscab tersebut mengakui dengan adanya kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat berdampak signifikan. Akan tetapi ia memastikan proyek pembangunan fisik dari Pemkot Jogja tetap ada pada tahun ini. Oleh sebab itu diharapkan Gapensi Kota Jogja tetap semangat dan bersinergi mendukung pembangunan Pemkot Jogja.

BACA JUGA : Efisiensi Anggaran Danais, Pemda DIY Sesuaikan dengan Arahan Pusat

"Tetap ada [pembangunan fisik], tetapi mengedepanka skala prioritas. Jadi kita tetap semangat. Pak Hasto [Wali Kota Jogja] dan Saya akan lebih mendekatkan ke semua asosiasi untuk sinergi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news