Daftar Sekolah Terdampak Tol Jogja-Sol dan Jogja-Bawen, Hanya 1 Direlokasi

3 hours ago 2

Daftar Sekolah Terdampak Tol Jogja-Sol dan Jogja-Bawen, Hanya 1 Direlokasi Potret pembangunan Tol Jogja-Solo Seksi 2 Paket 2.2 Trihanggo-Junction Sleman dari atas. - Istimewa // PT Adhi Karya

Harianjogja.com, SLEMAN—Tak semua sekolah yang terdampak pembangunan proyek Tol Jogja-Solo maupun Tol Jogja-Bawen direlokasi. Dinas Pendidikan Sleman mencatat hanya satu sekolah yang kemungkinan besar bakal direlokasi karena terdampak jalan tol Jogja-Solo maupun Jogja-Bawen.

Sekretaris Dinas Pendidikan Sleman, Sri Adi Marsanto menjelaskan di beberapa sekolah, jalan tol tak sampai memakan area sekolah namun hanya berdekatan. 

"Seperti di SMP Negeri 2 Tempel dan SD Banyurejo itu kan tidak, itu jelas sudah final tidak direlokasi. Lalu SD Tamanan 2 yang ada di Kalasan, itu tidak direlokasi," kata Adi dikutip pada Senin (15/9/2025).

BACA JUGA: Jadwal Bus Malioboro ke Pantai Baron Selasa 16 September 2025

Di SD Banyurejo misalnya, proyek tol memang tak jauh dari sekolah. Akan tetapi pembangunan proyek tol tak sampai memakan bangunan sekolah.  "Ya di deketnya, tidak sampai harus relokasi," katanya. 

Adapun di SD Tamanan 2, proyek tol juga berada di dekat sekolah meski tak sampai melintas langsung di sekolah. "Ya hanya di deketnya tapi enggak harus merelokasi," ujarnya. 

Adi sudah melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah kepala sekolah yang sekolahnya berada di dekat proyek tol, baik itu Tol Jogja-Solo maupun Tol Jogja-Solo. Di forum tersebut Adi meminta kepala sekolah untuk melapor jika ada aktivitas belajar mengajar yang terganggu.

Di samping itu Disdik Sleman kata Adi juga sudah meminta kepada pihak proyek tol agar aktivitas pembangunan jangan sampai mengganggu kegiatan belajar mengajar. Namun hingga saat ini Adi tidak menerima adanya laporan dari sekolah terkait adanya aktivitas yang mengganggu. 

"Selama ini alhamdulillah dari yang itu tidak ada laporan. Jadi tetap berjalan kegiatan belajar mengajarnya," ucapnya.

Di sisi lain, salah satu sekolah yang rencananya akan direlokasi adalah SDN Nglarang. Untuk saat ini proses relokasinya masih menunggu kesiapan lahan baru.

Pasalnya jika calon lahan baru tempat relokasi sekolah masuk dalam Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) dan Lahan Sawah Dilindungi (LSD), maka harus melalui proses pengurusan yang tidak sebentar. 

"Terkait rekomendasi boleh dan tidak itu terkait tanah yang masuk LP2B dan LSD itu kan sampai ke Kementerian ATR/BPN. Nah itu kami memang masih berproses," ucapnya. 

Namun Adi menegaskan selama sekolah yang baru belum terbangun, maka aktivitas belajar mengajar tetap dilakukan bangunan yang ada sampai saat ini. Aktivitas proyek diharapkan Adi juga jangan sampai menganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Tak hanya sekolah, calon tanah pengganti berstatus LSD atau LP2B juga kadang dijumpai dalam proses relokasi masjid terdampak tol yang berdiri di atas tanah wakaf.

Sebelumnya Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadan Tanah Tol Jogja-Solo dan Tol Jogja-Bawen, Dian Ardiansyah menjelaskan untuk pengadaan tanah wakaf memang melalui proses pencarian tanah penggantinya. Pencairan tanah pengganti ini yang terkadang sulit untuk mencari yang representatif sesuai dengan tanah wakaf sebelumnya. 

BACA JUGA: Pegawai Hotel Kafe Peroleh Insentif PPh, Ini Respons PHRI dan GIPI DIY

"Tanah pengganti ini biasanya memang sulit untuk mencari karena apalagi sekarang ada ketentuan Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD) atau Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)," ungkap Dian pada Senin (25/8/2025).

Terkadang, calon tanah pengganti yang disasar masuk dalam LSD atau LP2B. Jika sudah demikian, tanah pengganti harus diproses dulu agar bisa digunakan. 

"Misal sudah dapat tanah pengganti tapi masuknya LSD atau LP2B itu kan harus dulu. Jadi kami memang memakan waktu yang lebih lama dibandingkan pengadaan tanah yang ada di area tol," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news