Sebuah truk melintas di Bundaran JJLS di Kalurahan Planjan, Saptosari. Kawasan ini menjadi ikon baru karena ramai pengunjung saat sore hari. Foto diambil 15 Juli 2025./ Harian Jogja - David Kurniawan
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Gunungkidul telah menyelesaikan kaijan investasi di sepanjang Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS). Secara kajian besar, lokasinya terbagi di sisi barat, tengah dan timur dengan nilai penanaman modal mencapai hingga ratusan miliar rupiah.
Sekretaris DPMPTSP Gunungkidul, Asar Jajang Riyanti mengatakan, kajian investasi dilakukan sebagai upaya meningkatkan calon investor yang ingin menanamkan modalnya di Kabupaten Gunungkidul. Tahun ini, kajian difokuskan di sepanjang JJLS yang membentang dari Kapanewon Purwosari hingga Girisubo dan Rongkop yang berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Ia menjelaskan, ada tiga kajian yang disusun meliputi sisi barat yang berbatasan dengan Kabupaten Bantul, tepatnya di Kalurahan Girijati, Purwosari. Adapun di sisi tengah berlokasi di Kalurahan Planjan, Saptosari.
“Untuk sisi timur difokuskan di Kapanewon Rongkop, tepatnya di Kalurahan Semugih,” katanya, Ahad (3/8/2025).
Dia menjelaskan, setiap lokasi yang dipersiapkan sudah dilakukan kajian dengan sektor usaha yang berbeda-beda. Sebagai contoh, untuk sisi barat JJLS yang berdekatan dengan Kelok 23, difokuskan unit usaha SPBU, rest area hingga pembangunan cottage.
BACA JUGA: Transaksi Bantul Creative Expo 2025 Tembus Rp2,2 Miliar
Diperkirkaan unit usaha ini membutuhkan lahan seluas 3,7 hektare dengan modal investasi sekitar Rp49,5 miliar. kajian yang sama juga telah dilakukan di sisi tengah, tepatnya di Kalurahan Planjan dengan pengembangan Agrowisata Pantai Baron.
Guna merealisasikan usaha ini dibutuhkan lahan seluas 14,2 hektare dan nilai investasinya mencapai Rp62,3 miliar. “Yang dikembangkan ada taman bunga celosia dan varietas lainnya. Selain itu, juga ada wahana rekreasi edukasi yang dilengkapi dengan restoran dan café,” kata Asar.
Adapun di sisi timur dikembangkan untuk Agribisnis Coldstorage. Pabrik es ini dibutuhkan guna mendukung potensi perikanan di Pelabuhan Sadeng di Kapanewon Girisubo.
“Lahannya butuh sekitar 12 hektare dengan nilai investasi mencapai Rp62,3 miliar,” katanya.
Kepala DPMPTSP Gunungkidul, Agung Danarto mengatakan, kajian investasi yang dibikin merupakan bagian dari upaya pemkab dalam membentuk iklim investasi di Bumi Handayani yang berkelanjutan dan kondusif. Hasil dari kajian juga menjadi pedoman teknis dalam promosi investasi ke depannya.
“Ini bisa menjadi pedoman utama bagi calon investor yang akan menanamkan modalnya di Gunungkidul. Sebab, dengan masuknya investor, maka juga ikut dalam upaya pembangunan di Bumi Handayani,” kata mantan Camat Rongkop ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News