Ini Pentingnya Pembangunan Karakter Bagi Para Pemuda di Era Digital

7 hours ago 6

Ini Pentingnya Pembangunan Karakter Bagi Para Pemuda di Era Digital Sarasehan Pembentukan Karakter Pemuda di Era Digital Menyikapi Dinamika Sosial Politik, di Jogja Cozy Space Jalan Damai Ngaglik Sleman, Minggu (6/7 - 2025).

Harianjogja.com, SLEMAN—Pembangunan karakter pemuda harus menjadi isu penting bagi negara. Kebijakan negara yang berpihak pada pembangunan karakter generasi muda akan memberikan dampak positif bagi masa depan bangsa.

Hal itu disampaikan Wakil Rektor UGM Arie Sujito dalam Sarasehan Pembentukan Karakter Pemuda di Era Digital Menyikapi Dinamika Sosial Politik, di Jogja Cozy Space Jalan Damai Ngaglik Sleman, Minggu (6/7/2025).

Selain Arie, dua pembicara lainnya yang hadir adalah Momo Zima vokalis band sekaligus Youtubers lingkungan dan Bonbon Yosafat seorang pengarsip budaya Nusantara.

BACA JUGA: Organisasi Pemuda Internasional JCI Dorong Generasi Muda di Jogja Berbenah

Menurut Arie, anak-anak muda tidak akan bisa sukses tanpa adanya keberpihakan policy negara. Negara, lanjut Arie, harus menempatkan para pemuda menjadi agen penentu masa depan. "Saya harap pembangunan karakter jadi prioritas isu yang perlu dipikirkan. Namun hal ini bukan semata tanggung jawab di pemerintah saja tetapi juga membutuhkan dukungan dari masyarakat," kata Arie.

Sosiolog UGM ini juga melihat fenomena kerentanan di kalangan anak-anak muda saat ini. Banyak dari mereka, kata Arie, memikul beban dengan beragam tuntutan. Mereka hanya dilihat dari sisi potensi saja sementara aspek pencegahannya kurang diperhatikan.

Menurut Arie hal ini tidak bisa dianggap remeh. Apalagi, katanya, masa transisi dari remaja menjadi pemuda sering kali kurang mendapat perhatian. Masyarakat hanya terbiasa memuji pemuda yang berprestasi dan mengesampingkan mereka yang biasa-biasa saja atau dinilai kurang potensial.

"Ini menjadi sebuah paradoks bagi anak-anak muda di mana mereka dipuji karena berprestasi, dan dibenci karena banyak melakukan kesalahan mulai dari kasus kekerasan, judi online, hingga narkoba," ujar Arie.

Oleh karenanya, sambung Arie, menjadi tugas negara bagaimana bisa membuka potensi para pemuda itu menjadi prestasi. Pemerintah dan inisiatif masyarakat harus berjalan beriringan menciptakan ekosistem yang baik.

"Jangan justru sebaliknya. Ini PR kita bersama, bagaimana era digital bisa dimanfaatkan dengan positif bagi anak-anak muda. Kenali karakter anak-anak muda, tugas bersama memfasilitasi agar ketemu karakternya," kata Arie.

Pembicara lainnya, Bonbon Yosafat, mengingatkan agar para pemuda mampu membangun karakternya sendiri dan tidak hanya bergantung pada pemerintah. Tujuannya, agar mereka memiliki talenta yang dapat berguna bagi masyarakat.

"Tantangan anak-anak muda di era digital lebih kompleks. Mereka harus bijaksana, berpikir mandiri dengan karakter yang dipelajari dalam budaya. Dengan cara masing-masing mereka pasti bisa mandiri," kata Bonbon.

Dia bercerita bagaimana membuat project keliling Indonesia menggunakan roda dua untuk mengarsipkan visual, baik alam, budaya dan masyarakat adat di seluruh Nusantara selama 13 tahun terakhir.

"Kami mempelajari tentang alam, budaya, dan kearifan lokal yang ada di masyarakat. Kita ingin mengajak anak muda untuk mencintai bangsa dan negeri ini dengan caranya masing-masing sehingga ada kemandirian di kalangan mereka," kata Bonbon

Ketua Panitia Sarasehan dari Yayasan Dahana Pramoda, Bekti Gunawan mengatakan pihaknya memiliki konsern bidang kepemudaan, UMKM, kreatif akademi yang kali ini berkolaborasi dengan karang taruna se-Sinduarjo Ngaglik.

"Kali ini, kami melibatkan akademisi, pekerja kreatif, musisi dan arsiper kebudayaan nasional sebagai pembicara untuk berbagi pengalaman.
Kami ingin melihat karakter anak muda dari berbagai perspektif, kami gali dan diskusikan," ujarnya.

Sarasehan tersebut bertujuan agar anak-anak muda melek literasi digital. Mereka diharapkan bisa memanfaatkan sosial media dengan baik. "Mereka bisa filterisasi isu di media dan memaksimalkan sistem kurasi dalam diri. Nantinya diharapkan akan muncul ide, kreativitas yang positif dari para peserta, yang totalnya 120 orang dari wilayah Sleman," lanjutnya.


Sarasehan Pembentukan Karakter Pemuda di Era Digital Menyikapi Dinamika Sosial Politik, di Jogja Cozy Space Jalan Damai Ngaglik Sleman, Minggu (6/7/2025).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news