Jalan 5 Kilometer Setiap Hari Jadi Persiapan Fisik Jemaah Calon Haji

21 hours ago 7

Harianjogja.com, JOGJA—Ibadah haji merupakan aktivitas fisik yang berat untuk menjalankan seluruh rangkaian rukun haji. Maka calon jemaah haji pun perlu mempersiapkan fisik agar dapat melaksanakan ibadah haji secara maksimal.

Pada periode haji 1446 hijriah atau 2025 ini, DIY memberangkatkan sebanyak 3.204 calon jemaah haji yang terbagi dalam 10 kloter. Keberangkatan dimulai pada 19 hingga 23 Mei 2025. Calon jamaah haji terdiri dari berbagai usia, mulai dari yang termuda 18 tahun hingga yang paling tua 92 tahun.

Dalam rangkaian haji, para jemaah akan menjalankan serangkaian peribadatan dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain yang membutuhkan stamina besar. Seluruh rangkaian haji dilakukan di tengah suhu tinggi Arab Saudi. Para jemaah perlu mempersiapkan fisik setidaknya satu bulan sebelum keberangkatan.

Ketua Rombongan 4 Kloter 65 Sleman, Doni Nugraha, merupakan jamaah haji usia 43 tahun yang berangkat bersama istrinya. Mereka mendaftar haji pada 2012 lalu, kemudian menunggu antrean 13 tahun. Menurutnya, persiapan secara umum dalam ibadah haji 90% adalah persiapan fisik, kemudian mental, doa-doa, tata cara ibadah dan fiqih.

BACA JUGA: 10 Jemaah Calon Haji Meninggal Dunia

“Paling utama adalah mpersiapkan diri agar fisik kita bisa mengikuti seluruh rangkaian rukun, wajib dan sunnah hajinya. Karena pergerakan dari satu titik ke titik lainnya harus berjalan kaki. Maka dibutuhkan fisik yang prima, untuk bisa mengikuti seluruh rangkaian,” ujarnya, Selasa (6/5/2025).

Di rombongannya, persiapan fisik ini dilakukan dengan jalan kaki rutin, minimal 5 km setiap hari. “Kami membiasakan jalan sehat, setiap hari disempatkan. Kalau ga pagi hari ya sore hari. jalannya jangan terlalu santai agar mencapai titik aerobic threshold untuk melatih waktu di sana bisa mempunyai fisik yang prima,” ungkapnya.

Latihan fisik ini juga bisa dilakukan dengan solat berjamaah selama di pemondokan. Ketika dalam sehari calon jemaah haji melaksanakan lima kali solat jemaah dengan berjalan dari pemondokan ke masjid, jaraknya jika ditotal bisa lebih dari 10 km.

Manfaat dari jalan kaki ini selain meningkatkan stamina juga menguatkan tulang dan persendian calon jamaah haji. “Terutama di lutut dan engkel. Kalau sudah berumur relatif pelumasnya sudah mulai berkurang. Nah itu dibiasakan lagi untuk berjalan,” kata dia.

Latihan jalan kaki menurutnya lebih baik lagi ketika dilakukan agak siang, ketika udara sudah cukup panas. “Kalau bisa di atas jam 07.00 atau jam 08.00, sehingga udara sudah mulai panas. Jadi aklimatisasi dengan suhu dan udara di sana [Arab Saudi],” ujarnya.

Medical check up juga perlu rutin dilakukan untuk menjaga kondisi kesehatan hingga menjelang keberangkatan. “Untuk menjaga dimana kita mempunyai kelemahan, itu diperbaiki dikejar. Karena tes kesehatan terakhir itu nanti di bandara Solo, yang menyatakan jemaah layak terban atau tidak,” katanya.

BACA JUGA: Kemenag Pastikan Seluruh Visa Jemaah Calon Haji Reguler Sudah Diterbitkan

Selain persiapan fisik, calon jemaah haji juga perlu mewaspadai heat stroke tau sengatan panas yang merupakan kondisi medis dimana tubuh tidak mampu lagi mengatur suhu tubuh, sehingga suhu tubuh meningkat secara drastis hingga mencapai 40°C atau lebih.

Pemeriksaan Kesehatan

“Rata-rata suhu udara lebih tinggi daripada di Indonesia. Maka yang harus disiapkan handuk basah atau tisu basah di area kepala untuk mengurangi sengatan matahari. Heat stroke menjadi faktor jamaah yang meninggal karena heat stroke,” paparnya.

Calon jemaah haji juga perlu selalu menjaga tubuh agar tidak dehidrasi, dengan minum air putih cukup. “Kalau tidak cukup minum dia akan kekurangan cairan, ngedrop, lemas. Yang paling kerasa pertama adalah mengurangi konsentrasi. Kalau sudah lansia berpotensi pingsan,” katanya.

Kepala Kemenag Kanwil DIY, Ahmad Bahiej, menuturkan calon jemaah haji yang diberangkatkan sudah dipastikan lolos skrining kesehatan. Mulai 2024 skrining kesehatan dilakukan sebelum melunasi biaya haji. “Jadi dipastikan yang bisa melunasi adalah yang sudah lolos tes kesehatan, sudah dimulai sejak tahun lalu,” katanya.

BACA JUGA: KISAH INSPIRATIF: Kartini, Penjaga Warung Sayur yang Naik Haji Tahun Ini

Calon jemaah haji tahun ini, rata-rata di setiap provinsi 45% adalah lansia. Maka pihaknya memperkuat petugas haji. “Setiap lansia ada yang mendampingi. Petugas haji juga yang muda, fit, agar dalam penugasan melayani jemaah haji di tanah suci bisa maksimal,” ungkapnya.

Dengan suhu udara yang lebih tinggi dari di Indonesia, ia mengimbau para jemaah agar tidak banyak keluar hotel. “Kalau misalnya keluar hotel, akan berangkat ke Masjidil Haram, itu membawa botol spray berisi air yang selalu disemprotkan ke muka dan tubuhnya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news