Jelang Iduladha, Permintaan Hewan Kurban di Bantul Turun

5 hours ago 3

Jelang Iduladha, Permintaan Hewan Kurban di Bantul Turun Petugas dari DKPP Bantul memeriksa kondisi kesehatan hewan kurban di salah satu pedagang ternak di kawasan Tirtonirmolo, Kasihan, Rabu (21/5 - 2025) Dokumentasi Istimewa (email)

Harianjogja.com, BANTUL – Menjelang perayaan Iduladha 2025, permintaan hewan kurban di Kabupaten Bantul justru mengalami penurunan. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul mencatat stok hewan kurban cukup, tapi pergerakan penjualannya belum signifikan.

Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo mengatakan bahwa pemantauan ketersediaan hewan kurban telah dilakukan sejak April. Hasilnya, ketersediaan hewan kurban, baik sapi maupun kambing-domba, dalam kondisi aman.

“Stok aman, tapi di lapangan banyak yang belum terjual. Kami tanya ke pedagang, katanya permintaan turun,” ujar Joko, Rabu (21/5/2025).

BACA JUGA: Pemkab Sleman Antisipasi Hewan Kurban Terjangkit Cacing Hati

Meski demikian, Joko menilai kondisi ini masih wajar karena hari raya Iduladha masih beberapa pekan lagi. Ia meyakini pembelian hewan kurban akan meningkat mendekati hari H.

“Biasanya memang baru ramai di hari-hari terakhir. Jadi kami tetap optimistis saja,” ujarnya.

Joko juga menegaskan bahwa semua hewan kurban di Bantul telah melalui pemeriksaan kesehatan. Hewan dari luar daerah juga wajib menyertakan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

“Sampai sekarang belum ditemukan ternak yang terpapar penyakit. Jadi masyarakat tak perlu khawatir,” tambahnya.

Tahun ini, DKPP mencatat ada 2.200 titik penyembelihan hewan kurban. Diperkirakan akan ada hampir 7.000 ekor sapi dan 14.000 ekor kambing-domba yang disembelih. Sebanyak 150 petugas dikerahkan untuk melakukan pemantauan.

BACA JUGA: Pemkab Kulonprogo Imbau Pembagian Daging Hewan Kurban saat Iduladha Tidak Menggunakan Plastik

Namun kondisi di lapangan menunjukkan dinamika berbeda. Ahmad Suwardi, pedagang sapi di Jogonalan Lor, Tamantirto, mengaku penjualan sapi tetap stabil.

“Permintaan tetap lancar, paling banyak yang cari sapi limousin. Sampai sekarang sudah 66 ekor terjual,” ujarnya. Harga sapi di tempatnya berkisar antara Rp19,5 juta hingga Rp22,5 juta per ekor.

Berbeda dengan Suwardi, Ahmad Suroyo, pedagang sapi di Tegal Senggotan, Tirtonirmolo, mengaku permintaan menurun dibanding tahun lalu.

“Kayaknya karena bersamaan dengan masuk sekolah. Orang tua lebih utamakan pendidikan anak,” ujarnya.

Suroyo berharap dua pekan menjelang Iduladha akan ada peningkatan, terutama saat awal bulan ketika banyak orang menerima gaji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news