Peta rute KRL Jogja - Solo. - Harian Jogja / Ujang Hasanudin
Harianjogja.com, JAKARTA—PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berencana mengembangkan elektrifikasi jalur kereta api relasi Cikampek sampai Jawa Timur.
Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menjelaskan kerja sama tentang Rencana Kerja Sama Elektrifikasi Jalur Kereta Api dengan PT PLN (Persero) ini membuka peluang besar untuk memperluas jaringan layanan kereta api berbasis listrik di berbagai wilayah potensial.
“Jalur Padalarang–Cicalengka sepanjang 40 kilometer serta relasi Cikampek hingga Jawa Timur menjadi wilayah potensial untuk pengembangan elektrifikasi berikutnya,” kata Bobby, dikutip pada Selasa (21/10/2024).
Elektrifikasi, merupakan langkah besar dalam modernisasi perkeretaapian. Saat ini, okupansi KA lokal dan feeder di Jawa Barat terus meningkat. Di wilayah Banten, pertumbuhan pengguna KA lokal dan commuter line juga signifikan, khususnya di relasi Rangkasbitung.
Dalam kesepakatan kemarin, KAI bersama PLN akan melakukan elektrifikasi terhadap KRL lintas Rangkasbitung. Kerja sama ini menjadi terobosan pertama elektrifikasi jalur kereta api tanpa melibatkan APBN, melainkan murni melalui skema business to business (B2B) antara KAI dan PLN.
Bagi KAI, manfaatnya berupa peningkatan kualitas, kenyamanan, dan kecepatan layanan. Sementara bagi PLN, elektrifikasi memperluas dominasi energi bersih yang digunakan di sektor transportasi.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan bahwa elektrifikasi jalur kereta api merupakan prioritas dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS) 2025–2030. Elektrifikasi mampu meningkatkan efisiensi operasional, menghemat energi, dan memperkuat daya saing industri perkeretaapian dalam negeri.
Dudy berharap perluasan elektrifikasi jalur kereta dalam waktu dekat dapat menjangkau tiga titik, meliputi jalur kereta api Padalarang-Cicalengka, jalur Cikarang - Cikampek dan peningkatan persinyalan untuk Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line jalur Rangkasbitung.
Untuk itu, semua pihak terkait diharapkan menindaklanjuti nota kesepemahaman ini dengan perjanjian kerja sama yang lebih detail, dengan memuat rencana aksi, target waktu, serta pemetaan jalur.
"Di banyak negara maju, transportasi kereta api sangat diminati oleh masyarakat. Selain murah, moda transportasi kereta api juga bisa mengangkut dalam jumlah yang banyak. Dengan adanya elektrifikasi, moda transportasi yang murah, masif dan terstruktur ini akan semakin diminati," ujar Dudy.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapiaan Kemenhub Allan Tandiono menyebutkan peningkatan sinyal yang termasuk dalam elektrifikasi ini mampu meningkatkan headway kereta. Pasalnya, saat ini jarak kedatangan kereta untuk lintas Tanah Abang-Rangkasbitung paling cepat 10 menit.
“Peningkatan kapasitas headway bisa 4 menit. Saat ini per hari 200.000 penumpang, bisa naik signifikan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News