Kawan Kompak Perkuat Dukungan untuk Pasien Psoriasis dan Vitiligo

2 hours ago 2

Kawan Kompak Perkuat Dukungan untuk Pasien Psoriasis dan Vitiligo Suasana mini gathering Kawan Kompak 2025 yang diselenggarakanDepartemen Dermatologi Venereologi FK-KMK UGM dan Academic Health System (AHS) UGM pada Sabtu (13/9/2025). - Istimewa

Harianjogja.com, SLEMAN—Departemen Dermatologi Venereologi FK-KMK UGM dan Academic Health System (AHS) UGM menggelar mini gathering Kawan Kompak 2025. Petemuan ini menjadi wadah bertemunya komunitas psoriasis dan vitiligo di DIY dan Jawa Tengah bagian selatan.

Mini gathering Kawan Kompak ini merupakan bagian dari program Peningkatan Kualitas Hidup Orang Dengan Autoimun Melalui Pemberdayaan Komunitas (Kompak). Acara ini diikuti oleh 120 peserta yang terdiri dari pasien, keluarga, tenaga medis, serta pendukung komunitas. 

Koordinator Kawan Kompak Arief Budiyanto menjelaskan jika psoriasis dan vitiligo merupakan penyakit kronik residif atau kambuh-kambuhan. Meski kambuhan penyakit ini bisa dikontrol.

BACA JUGA: Hasil Liga Belanda: PSV Eindhoven Hajar NEC Nijmegen

Kualitas hidup pasien bisa memengaruhi penyakit Ini. Sehingga kalau tidak didukung, penyakit pasien akan kambuh-kambuhan. Penyakit autoimun kulit seperti psoriasis dan vitiligo berdampak signifikan terhadap kualitas hidup penderitanya. 

"Sehingga kamu membentuk Kompak itu dalam rangka untuk saling support antar pasien dan tenaga kesehatan. Kami ada tim, kami ada dokter spesialisnya, kemudian ada psikolognya, kegiatan ini sejak tahun 2024," ungkap Arief pada Sabtu (13/9/2025) di FK-KMK UGM.

Program Kompak merupakan inisiatif pengabdian masyarakat berbasis komunitas yang bertujuan meningkatkan pengetahuan, dukungan sosial, dan kualitas hidup penderita. Kegiatan ini mencakup pembentukan komunitas pasien, edukasi melalui seminar awam dan media sosial, pengembangan modul edukatif. 

Dengan latar belakang pasien yang berasal dari berbagai wilayah, Kompak dibentuk dengan basis virtual salah satunya melalui grup WA. Selain itu, untuk memperkuat keberlangsungan komunitas, program ini mempunyai berbagai macam kegiatan, antara lain wadah komunikasi digital lewat grup WhatsApp, lalu peningkatan pengetahuan pasien dan pembuatan media edukasi berupa konten audiovisual terkait psoriasis dan vitiligo.

"Komunikasi WA Group, yang kedua kita punya medsos Instagram, YouTube untuk edukasi dan kami ada program gathering," ujarnya.

Kompak punya roadmap yakni di 2024 bisa menjadi wadah komunitas jejaring pasien psoriasis dan vitiligo di lingkup RSUP Dr Sardjito. Pada tahun 2025, program Kompak diperluas dengan melakukan kerjasama dengan Academic Health System (AHS) UGM sehingga dinamakan Program Kompak AHS UGM. Program yang didukung oleh Hibah Program Pengabdian kepada Masyarakat skema Pengembangan yang diadakan oleh Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) UGM. 

Academic Health System merupakan sistem integrasi pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan di suatu wilayah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di wilayah tersebut. Di 2025 cakupan ini meluas hingga ke sembilan rumah sakit di DIY hingga Klaten.

"Jadi yang sekarang sudah bergabung itu sekitar sembilan rumah sakit di Jogja. Semua rumah sakit yang di kabupaten ya, itu RSUD Jogja, RSUD Wates, RSUD Wonosari, RSUD Sleman, ditambah RSA UGM, RSUD Prambanan dan RSUD NAS," ujarnya. 

Hasil kegiatan pada tahun 2024 menunjukkan peningkatan signifikan pada pengetahuan peserta dan perbaikan kualitas hidup pasien. Program ini menunjukkan efektivitas pendekatan berbasis komunitas dalam meningkatkan kesejahteraan penderita autoimun kulit.

Arief menjelaskan, Kompak mempunyai sejumlah indikator untuk melihat kualitas hidup pasien sebelum dan sesudah adanya komunitas. Hasil penilaian dari indikator menunjukkan adanya peningkatan karena banyaknya dukungan antar pasien maupun tenaga kesehatan. 

BACA JUGA: BEI DIY Optimistis Bisa Menambah 50.000 Investor di 2025

"Tahun ini juga kami harapkan memperluas. Jadi bukan hanya Sardjito tapi juga di seluruh DIY dan Jawa Tengah selatan, itu tujuan kami supaya saling support untuk terutama meningkatkan kualitas hidup pasien dengan autoimun," ungkapnya. 

Faktor stres berpengaruh terhadap pasien autoimun, dalam pertemuan kali ini pasien mengikuti kegiatan relaksasi dengan metode Modified Relaxation Therapy. Selain relaksasi, dalam pertemuan ini peserta juga diedukasi tentang perawatan kulit. Bagaimana merawat kulit terutama untuk pasien psoriasis dan vitiligo.

Psoriasis dan vitiligo merupakan penyakit autoimun kronis yang tidak hanya berdampak pada fisik, tetapi juga kesehatan mental dan kualitas hidup pasien. Melalui Mini Gathering Kawan Kompak 2025, Departemen Dermatolofgi dan Venereologi FK-KMK UGM dan RS jejaring AHS UGM ingin menegaskan komitmen untuk menghadirkan pelayanan holistik, mencakup aspek medis, psikologis, dan sosial. 

Kegiatan komunitas ini akan dilaksanakan minimal satu hingga dua kali setiap tahun dalam bentuk Gathering dalam rangka peringatan World Vitiligo Day dan World Psoriasis Day. Dengan adanya kegiatan rutin ini, dengan harapan edukasi, komunikasi, dan dukungan bagi pasien psoriasis dan vitiligo dapat terus terjalin secara konsisten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news