Harianjogja.com, BOYOLALI— Sopir minibus S, 60, yang terlibat dalam kecelakaan maut di Tol Solo-Ngawi KM 497+800 B atau arah Solo ke Semarang wilayah Sindon, Ngemplak, Boyolali, Sabtu (13/7/2024) lalu segera menjalani persidangan. Hal ini setelah berkas penyidikan dinyatakan lengkap.
Bahkan, sopir minibus ditetapkan menjadi tersangka dan telah diserahkan dari penyidik ke kejaksaan atau tahap II pada Kamis (31/10/2024).
Diketahui, kecelakaan menimpa rombongan Yayasan Darul Falah Surabaya dan mengakibatkan enam penumpang meninggal dunia.
Sopir minibus, asal Padurejo Mawasrejo, Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur beserta berkas kasus telah diserahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Boyolali untuk segera disidangkan.
“Berkas perkara dan tersangka telah kami limpahkan ke Kejari Boyolali pada Kamis siang,” jelas Kanit Gakkum Satlantas Polres Boyolali, Iptu Budi Purnomo, saat berbincang dengan Espos.id Minggu (3/11/2024).
Ia mengatakan setelah dilakukan tahap II ke Kejari Boyolali, Sukir ditahan. Namun, sebelumnya ia tidak ditahan dengan alasan pascamenjalani operasi lutut. Walaupun begitu, Sukir tetap dikenai wajib lapor dua kali dalam sepekan.
Budi mengungkap laka maut tersebut menimbulkan luka mendalam bagi keluarga korban. Namun, lanjut dia, keluarga korban telah memaafkan Sukir. Akan tetapi, keluarga meminta proses hukum tetap berjalan sesuai koridornya.
Sementara itu, Kasi Pidum Kejari Boyolali, Perwira Putra Bangsawan, membenarkan telah melaksanakan tahap II kasus tersebut.
Ia menjelaskan jaksa penuntut umum telah ditunjuk dan surat dakwaan telah disusun. Untuk selanjutnya, berkas perkara bakal dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Boyolali.
"Kamis kemarin, kami menerima tersangka dan barang bukti untuk perkara laka lantas. Tersangka telah kami lakukan penahanan," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan itu diduga dipicu karena sopir minibus, Sukir, mengantuk. Sukir pun sudah mengaku hal itu.
Sementara dari pemeriksaan kendaraan yang dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali diketahui kendaraan itu tidak mengangkut penumpang melebihi kapasitas tempat duduk yang sebanyak 22 kursi.
Berdasarkan investigasi awal tim dari Dishub Boyolali, juga tidak ditemukan ada kebocoran pada selang-selang pengereman setiap roda. Selain itu, minyak rem juga masih utuh dan kondisinya bagus. Sehingga disimpulkan kecelakaan itu bukan karena rem blong.
Di sisi lain, kir kendaraan juga masih aktif dan laik jalan. Sebagai informasi, kecelakaan maut yang mengakibatkan enam orang meninggal di tol Boyolali itu bermula saat Isuzu Elf berjalan dari arah Surabaya menuju tujuan akhir Yogyakarta, Sabtu (13/7/2024).
Saat itu sekitar pukul 04.00 WIB, Elf menabrak truk yang berjalan di depannya di lajur kiri. Ketua Yayasan Darul Falah, Abdul Manan, menjadi salah satu dari enam penumpang Elf yang meninggal dunia dalam kecelakaan itu.
Satu pemandu wisata, Ahmad Fendi Ghozali, juga meninggal dunia. Selain pimpinan Yayasan Darul Falah itu, putra bungsu, menantu perempuan, dan kedua cucu Abdul Manan juga turut menjadi korban meninggal dalam laka maut di ruas tol Boyolali itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : espos.id