Kementerian Komdigi Siapkan Genset Pulihkan Jaringan Telekomunikasi

Harianjogja.com, SLEMAN—Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mempertimbangkan penggunaan genset untuk memulihkan jaringan telekomunikasi di lokasi bencana akibat belum pulihnya pasokan listrik yang menghambat pengoperasian BTS.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, mengungkapkan Kementerian Komdigi terus berupaya memulihkan jaringan telekomunikasi di wilayah terdampak bencana, meskipun kendala utama masih terletak pada pasokan jaringan listrik yang belum sepenuhnya pulih.

"Di lokasi bencana, kami berupaya sekeras mungkin, ya, untuk bisa menormalkan jaringan telekomunikasi yang ada di daerah bencana," kata Nezar usai menghadiri acara di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Sabtu (13/12/2025).

Nezar menjelaskan, Kementerian Komdigi telah melakukan asesmen dan evaluasi di sejumlah daerah terdampak bencana, dan hasilnya menunjukkan jaringan listrik menjadi faktor utama yang menghambat pemulihan jaringan telekomunikasi.

"Jadi kami sudah berkoordinasi dan mengevaluasi kondisi terakhir dan persoalan utama untuk menghidupkan kembali jaringan telekomunikasi yang ada di daerah bencana, terutama di Aceh, Sumut, dan juga di Sumbar, khususnya di Aceh, setelah kami buat asesmen dan juga sebagian daerah Sumut, itu adalah jaringan listrik," ujarnya.

Karena itu, Komdigi berkoordinasi dengan PT PLN (Persero) untuk memastikan pasokan listrik dapat segera kembali menyala, mengingat Base Transceiver Station (BTS) tidak dapat beroperasi tanpa dukungan listrik.

"Jadi kami berkoordinasi dengan PLN untuk bisa memastikan jaringan listriknya bisa menyala. Karena BTS-BTS itu hanya bisa menyala kalau listriknya sudah pulih," tegasnya.

Secara umum, BTS merupakan perangkat keras dan sistem elektronik yang berfungsi sebagai stasiun pemancar dan penerima sinyal di suatu wilayah. Keberadaan BTS memungkinkan pengguna melakukan panggilan telepon, mengirim SMS, serta mengakses jaringan internet, sehingga pemulihan BTS menjadi kunci pemulihan jaringan telekomunikasi pascabencana.

Untuk mempercepat pemulihan jaringan telekomunikasi, Nezar menyebut Komdigi juga menyiapkan opsi alternatif selain menunggu pemulihan jaringan listrik, salah satunya menggunakan mesin genset sebagai pembangkit listrik sementara untuk menghidupkan BTS.

"Namun demikian, kami akan berupaya selama masa perbaikan jaringan listrik itu dilakukan, Kominfo mencoba mencari solusi agar BTS-BTS ini bisa menyala dengan opsi-opsi yang lain, misalnya dengan genset," tegasnya.

Selain itu, Kementerian Komdigi juga menjalin komunikasi dengan operator seluler (opsel) guna mempercepat pemulihan BTS dan jaringan telekomunikasi di wilayah terdampak bencana.

"Jadi kami sedang berunding dengan Opsel untuk mempercepat proses ini. Jadi dalam masa menunggu suplai listrik pulih," katanya.

Seperti dikutip dari Bisnis.com, jaringan Harianjogja.com, PT PLN (Persero) berhasil memulihkan 93% sistem kelistrikan di Aceh per Senin (8/12/2025). Lebih dari 1,7 juta warga Aceh terdampak banjir dan longsor kini kembali menikmati aliran listrik, yang turut mendukung pemulihan jaringan telekomunikasi.

“Alhamdulillah, progres pemulihan kelistrikan Aceh hari ini berhasil meningkat signifikan dari sebelumnya 81% menjadi 93%,” ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo melalui keterangan resmi.

Darmawan menjelaskan, pemulihan sistem kelistrikan diprioritaskan pada fasilitas layanan publik, seperti rumah sakit, posko pengungsian, kantor pemerintahan, jaringan telekomunikasi, dan fasilitas vital lainnya. Secara bertahap, pasokan listrik juga disalurkan kembali ke rumah warga, sehingga jaringan telekomunikasi yang sebelumnya lumpuh kini mulai beroperasi kembali.

"Kami juga tetap mengutamakan keselamatan warga dengan memastikan setiap lokasi telah aman dari genangan air sebelum kembali dialiri listrik. Tidak hanya itu, petugas PLN juga terus bersiaga di wilayah-wilayah yang terdampak untuk mengantisipasi setiap potensi gangguan kelistrikan susulan," kata Darmawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News