Keracunan Massal di Klaten Seusai Santap Makanan di Acara Wayangan, Bupati: Pengobatan Korban Gratis

5 days ago 18

Harianjogja.com, KLATEN – Bupati Kabupaten Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo memastikan pengobatan bagi korban keracunan massal di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, gratis alias tak dipungut biaya. Sementara itu hingga Selasa (15/4/2025) pukul 14.00 WIB, jumlah korban keracunan di desa tersebut tercatat mencapai 129 orang.

“Tentu semua akan dibantu. Ada yang memang sudah tercover BPJS [Badan Penyelenggara Jaminan Sosial], ada yang belum. Nanti yang belum akan kami bantu dan gratis. Otomatis semua gratis,” kata Hamenang Wajar Ismoyo, saat mendatangi posko penanganan kasus keracunan di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Selasa.

Hamenang menjelaskan posko penanganan kesehatan yang didirikan Pemkab di Desa Karangturi digunakan untuk penanganan hingga asesmen warga yang mengalami gejala keracunan seperti demam, muntah serta diare. Dia mengimbau warga yang bergejala segera memeriksakan diri ke posko tersebut.

Lebih lanjut, Hamenang juga membenarkan kasus tersebut termasuk kejadian luar biasa. Namun, dia menjelaskan kasus tersebut bisa tertangani dengan penanganan cepat melalui posko.

Diberitakan sebelumnya, penanganan kasus dugaan keracunan makanan di acara pentas wayang kulit di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, terus bergulir. Sampel makanan yang disajikan di wayangan sudah diambil dan dibawa ke laboratorium guna dilakukan pengujian.

“Tadi informasi dari Dinkes [Dinas Kesehatan] saat ini sedang proses di lab. Kurang lebih butuh lima hari sehingga nanti baru bisa melihat apakah ini kemudian bakteri dari makanan atau dari minuman,” ujar Bupati Hamenang.

BACA JUGA: Keracunan Massal: 1 Orang Meninggal Dunia Seusai Makan Hidangan Acara Wayang Kulit di Gantiwarno Klaten

Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah warga Karangturi yang mengalami gejala keracunan mencapai 129 orang hingga Selasa pukul 14.00 WIB. Gejala yang dialami rata-rata diare, muntah serta demam. Dari 129 orang itu, 48 orang di antaranya dirujuk ke rumah sakit. Sementara itu, satu orang meninggal dunia atas nama Suparno, 71.

Diduga, mereka keracunan makanan yang disajikan saat acara pentas wayang kulit di Dukuh Bendungan, Karangturi, Sabtu (12/4/2025) malam. Warga mulai merasakan gejala tersebut pada Minggu (13/4/2025) serta Senin (14/4/2025)

Kepala Dinkes Klaten, Anggit Budiarto, mengungkapkan kasus keracunan itu diduga karena olahan makanan yang disajikan saat acara pentas wayang kulit Sabtu malam.

Menurutnya, sampel sudah dikirim ke laboratorium untuk dilakukan pengujian guna mengetahui kandungan yang ada di dalamnya. Sampel makanan yang diambil yakni nasi, rendang sapi, sambal krecek, acar, kerupuk serta snack.

Sementara itu, salah satu kerabat penyelenggara acara pentas wayang kulit, Sumardi, 60, menyampaikan tidak ada kesengajaan terkait peristiwa itu.

“Semoga semua selamat, sehat. Kami mohon maaf sebelumnya,” kata Sumardi saat ditemui di rumah kerabatnya, Selasa.

Sumardi mengungkapkan pihak keluarga juga terkejut ketika ada warga yang diinformasikan mengalami gejala diare. Sebanyak satu pemilik rumah lokasi hajatan juga mengalami gejala yang sama dengan warga lainnya yakni diare serta pusing dan kini dirawat di rumah sakit.

Sumardi menjelaskan sebelumnya pihak keluarga menggelar pertemuan trah pada Sabtu (13/4/2025) siang. Malamnya, ada pentas wayang kulit.

Kegiatan digelar di jalan kampung dengan panggung di depan rumah penyelenggara hajatan. ”Siangnya acara trah, malamnya wayangan. Punya nazar hajat wayangan, itu saja,” ungkap Sumardi.

Kegiatan itu mengundang warga sekitar. Jumlah total warga yang diundang sekitar 200 orang. Snack yang disediakan pada acara itu sekitar 250-300 porsi.

Sumardi menjelaskan snack yang disediakan yakni kacang serta roti brownies. Sedangkan makanan yang disajikan yakni nasi, rendang, sambal goreng krecek, acara serta kerupuk. Makanan dimasak secara rewang atau dengan bantuan warga sekitar..

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : espos.id

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news