Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja menyiapkan penataan gelandangan dan pengemis (Gepeng) yang selama ini ada di beberapa ruas jalan di Kota Jogja. Gepeng tersebut rencananya akan diberdayakan dengan menempatkannya pada titik-titik tertentu.
Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo mengakui masih ada gepeng di beberapa ruas jalan di Kota Jogja. Pihaknya mencatat gepeng yang ada tersebar pada 27 titik. Adapun di titik-titik tersebut ada lebih dari dua orang gepang. Oleh karena itu ia berupaya memberikan wadah untuk menampilkan kemampuan gepeng tersebut pada titik-titik yang disediakan.
BACA JUGA: Pemerintah Tarik Utang Rp463,7 Triliun
“Di hari Jadi Kota Jogja ini kami tidak mengadakan pentas seni yang menghabiskan banyak anggaran. Fokus kami menata regulasi dan menertibkan kota agar lebih aman dan nyaman. Salah satunya menata pengamen dengan menentukan lokasi yang boleh digunakan,” katanya, Selasa (23/9/2025).
Pemkot Jogja akan mendata jumlah gepeng dalam waktu dekat. Setelah pendataan itu dilakukan, gepeng tersebut akan dipetakan pada beberapa lokasi yang telah ditentukan.
“Pengamen di kota juga ada kuotanya. Kalau sudah cukup, ya kita moratorium, tidak ada pengamen baru. Mereka yang sudah terdata akan ditata. Termasuk Silverman, saya ingin tidak ada lagi di Jogja. Tapi tentu kami juga akan mengupayakan alternatif pekerjaan lain agar mereka tidak terlantar,” katanya.
Hasto menyebut beberapa lokasi yang disiapkan untuk pemberdayaan gepeng tersebut, antara lain di Jalan Mangkubumi dari Tugu Pal Putih hingga Teteg Sepur Stasiun Tugu. Di sana akan ada lima titik untuk menempatkan gepeng tersebut.
Terkait anggaran, Hasto menyatakan belum bisa memastikan berapa biaya yang dialokasikan, meski dirinya berharap bisa diambil dari pos seni dan budaya dari Dana Keistimewaan (Danais).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News