Hotel Melia Purosani. / ist
Harianjogja.com, JOGJA—Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY mencatat okupansi hotel pada libur panjang Tahun Baru Islam se DIY mencapai 55%-65% periode 25-30 Juni 2025.
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan jika dibandingkan dengan libur panjang sebelum-sebelumnya kali ini lebih ramai.
Dia menjelaskan secara okupansi memang tidak sampai 75% seperti libur panjang sebelumnya, namun okupansi bisa tinggi hingga 4 hari atau lebih panjang.
BACA JUGA: Okupansi MICE Hampir 10%, PHRI DIY Sebut Didongkrak Acara Wisuda dan Perpisahan
Menurutnya jika dikerucutkan lagi okupansi paling tinggi ada di Kota Jogja mencapai 70%-80%, Kabupaten Sleman 60-75%, Kabupaten Bantul data terakhir 60%, Kabupaten Gunungkidul 60%, dan yang paling rendah Kabupaten Kulonprogo di kisaran 40%-45%.
Deddy mengatakan wisatawan paling banyak dari Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan dari luar Jawa seperti Lampung dan Bali."Secara akumulasi 55%-65% kalau di rata-rata se DIY. Kami bersyukur karena ada peningkatan dibandingkan liburan yang kemarin-kemarin. Lebih panjang okupansinya," ucapnya, Senin (30/6/2025).
Ia mengatakan pekerjaan rumahnya sekarang adalah mendorong okupansi di Kabupaten Kulonprogo agar capaiannya setidaknya bisa 60%. Oleh karena itu PHRI DIY mendorong PHRI Kabupaten Kulonprogo dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo agar ada pembenahan destinasi wisata.
Sehingga wisatawan yang turun di Yogyakarta International Airport (YIA) bisa menginap dahulu di Kabupaten Kulonprogo 1-2 hari baru pindah ke destinasi lainnya.
"Buat event tidak hanya untuk masyarakat sendiri, tapi untuk hibur wisatawan dan tingkatkan minat ke Kulonprogo," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan meski sudah ada diskon tarif pesawat namun harganya tidak semurah tiket kereta api. Dan saat ini wisatawannya lebih banyak yang dari kalangan keluarga, lebih memilih menggunakan mobil. Aksesnya lebih cepat karena sudah ada tol.
"Dari Timur ke Gunungkidul, kan juga bisa nyegat di Kulonprogo yang dari arah Barat kalau ada destinasi yang menarik, menarik itu butuh promosi, pembenahan dan lain-lain," lanjutnya.
Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY menyebut capaian libur panjang Tahun Baru Islam melebihi ekspektasi. Ketua GIPI DIY, Bobby Ardianto mengatakan semua wilayah ramai dari ring 1,2, dan 3.
Wisatawan libur panjang kemarin didominasi oleh keluarga dan beberapa grup seperti grup dari korporasi. Justru dari liburan sekolahnya tidak terlalu banyak.
"Lebih ramai dibandingkan liburan sebelum-sebelumnya, kemarin kami cek okupansi hotel lumayan bagus," tuturnya.
Mengenai apa saja faktor yang mendongkrak kunjungan wisatawan kali ini, sedang dilakukan analisa. Apa saja faktor pendukungnya, karena dengan beberapa keterbatasan justru melebihi ekspektasi. "Ini yang sedang kami analisa penyebab utamanya apa."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News