Calon siswa bersama orang tua mendatangi posko SPMB di SMPN 2 Klaten untuk konsultasi terkait pelaksanaan penerimaan murid, Senin (16/6/2025). - Solopos/Taufiq Sidik Prakoso.
Harianjogjacom, KLATEN—Panitia Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di SMPN 2 Klaten menemukan indikasi kecurangan pada berkas diunggah salah satu pendaftar. Berkas pendaftaran itu pun langsung ditolak saat proses verifikasi.
Pelaksana Humas Panitia SPMB SMPN 2 Klaten, Yohanes Andri Setiawan, menjelaskan secara umum pendaftaran SPMB pada hari pertama berjalan lancar, Senin (16/6/2025). Hingga pukul 12.00 WIB, ada 44 pendaftar untuk jalur domisili, enam pendaftar jalur afirmasi, 27 pendaftar jalur prestasi serta belum ada pendaftar untuk jalur mutasi. Jumlah itu berdasarkan berkas yang sudah dilakukan verifikasi oleh panitia.
Total kuota SPMB yakni 256 orang untuk delapan rombel. Sebanyak 40 persen atau 104 kursi untuk jalur domisili, 51 kursi atau 20 persen untuk jalur afirmasi, 89 kursi atau 35 persen untuk jalur prestasi, serta 12 kursi atau 5 persen untuk jalur mutasi.
BACA JUGA: Dana Rp5,7 Miliar Batal Cair, Pembangunan Taman Budaya Sleman Disetop
"Pada jalur domisili atau yang dulu disebut zonasi, pendaftar tak sebanyak pada penerimaan siswa tahun lalu di hari pertama. Tahun lalu, jumlah pendaftar di jalur zonasi di SMPN 2 Klaten sudah mencapai 200 orang pada hari pertama," katanya Senin (16/6/20250
Ia memperkirakan kondisi itu terjadi lantaran sudah tersaring dalam sistem SPMB tahun ini terkait KK. Sesuai petunjuk teknis, ketentuan KK pada jalur domisili yakni diterbitkan paling singkat satu tahun sebelum tanggal pendaftaran SPMB.
Pada hari pertama, Yohanes membenarkan masih banyak orang tua yang berdatangan ke posko SPMB yang ada di sekolah guna konsultasi. Pada jalur domisili, ada yang menanyakan terkait berkas kartu keluarga (KK) yang ditolak melalui pendaftaran secara online.
Rata-rata lantaran muncul KK baru atau belum berumur satu tahun setelah ada perubahan data dalam KK. Perubahan yang dimaksud bukan pada elemen perubahan domisili.
“KK-nya kebanyakan sudah lebih dari satu tahun. Karena ada pergantian data, kemudian muncul KK baru. Itu ditolak oleh sistem. Kemudian kami anjurkan untuk diunggah dua KK yakni KK lama kemudian disertakan KK baru [untuk selanjutnya dilakukan verifikasi oleh panitia],” ujarnya.
Ada pula yang datang menanyakan nama calon murid belum masuk dalam jurnal. Panitia pun memberikan penjelasan terkait proses verifikasi masih terus berjalan untuk memastikan kebenaran berkas yang diunggah.
Adapun, orang tua para pendaftar untuk jalur prestasi juga berdatangan untuk konsultasi terkait teknis pendaftaran meski sudah sepenuhnya dilakukan secara online. Begitu pula pendaftar melalui jalur afirmasi yang datang menanyakan ihwal surat pernyataan orang tua/wali yang sebenarnya bisa diunduh secara melalui website pendaftaran klaten.spmb.id.
“Secara umum hari pertama berjalan lancar. Kebanyakan yang datang ke sekolah hanya konfirmasi saja,” kata Yohanes.
Yohanes mengakui ada temuan indikasi kecurangan dari salah satu pendaftar terkait KK yang diunggah. Ada indikasi mengubah tanggal pada berkas KK yang diunggah agar terkesan sudah diterbitkan lebih dari satu tahun.
“Setelah kami cek di barcode kemudian kelihatan bahwa kapan KK itu dikeluarkan [atau diterbitkan kurang dari satu tahun]. Akhirnya, berkas yang diunggah kami tolak,” kata Yohanes.
Ia memastikan ada tahapan verifikasi dari setiap berkas yang diunggah oleh pendaftar. Lantaran hal itu, nama pendaftar tidak langsung muncul dalam jurnal. "Kami dalam hal ini tim verifikator mengecek satu per satu berkas yang diunggah pendaftar," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News