Aktivitas jual beli hewan ternak di Pasar Hewan Terpadu, Kapanewon Pengasih./ dok - Harian Jogja
Harianjogja.com, KULONPROGO–Pasar Hewan Terpadu Pengasih Kulonprogo akan ditutup selama 14 hari mulai Sabtu (25/1/2025) hingga 7 Februari mendatang. Penutupan ini bertujuan meminimalkan penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Bumi Binangun.
Selain ditutup, pasar hewan tersebut juga akan diseterlisasi dengan desinfektan agar virus PMK di lokasi terbasmi seluruhnya. Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulonprogo yang mengambil kebijakan tersebut mendasarkannya pada Instruksi Gubernur DIY tentang Peningkatan Kewaspadaan Dini Kasus Penyakit Mulut dan Kuku dan Penyakit Menular Strategis lainnya.
Kepala DPP Kulonprogo, Drajat Purbandi menjelaskan pada Jumat (24/1/2025) bahwa penutupan pasar hewan ini adalah upaya lanjutan dalam penanganan PMK. Sebelumnya sudah dilakukan pengetatan lalu lintas ternak, penyemprotan desinfektan di tempat tersebut, hingga vaksinasi.
Drajat menjelaskan hingga kini pihaknya sudah melakukan vaksinasi PMK kepada 1.050 ekor sapi. Vaksinasi ini dilakukan di tiap puskesmas hewan (Puskeswan) yang masing-masing ditarget 25 ekor sapi tiap harinya.
BACA JUGA: Inpres Penghematan Anggaran Prabowo, Dana Keistimewaan DIY Dipangkas Rp200 Miliar
Vaksinasi yang dilakukan Puskeswan di Kulonprogo, jelas Drajat, dilakukan oleh para dokter hewan yang bertugas dengan sistem jemput bola ke kandang-kandang milik para peternak. “Vaksin yang kami gunakan dari penyaluran oleh Pemda DIY, targetnya nanti ada 30.100 ekor sapi yang tervaksinasi,” jelas Drajat.
Evaluasi vaksinasi ini dilakukan tiap bulannya agar makin efektif menghentikan sebaran PMK. Strategi vaksinasi PMK saat ini, lanjut Drajat, dilakukan dengan pendataan, survei lapangan, kemudian baru diberikan vaksin.
Sementara untuk target vaksinasi pada Januari ini, sambung Drajat, untuk Kulonprogo sebanyak 2.300 dosis. Hingga sekarang sapi yang terjangkit PMK di Bumi Binangun baru 29 ekor sapi.
Dari sapi yang sudah terjangkit itu belum ada yang mati. Sedangkan dua ekor sapi lainnya berhasil disembuhkan.
Seorang peternak sapi dari Kalurahan Tawangsari, Kapanewon Pengasih, Sarjiyo mendukung rencana penutupan pasar hewan tersebut. “Setuju saja dengan penutupan ini untuk memastikan PMK ini terkendali,” katanya.
Sarjiyo yang juga seorang blantik ini menyebut dirinya tak terdampak dengan penutupan pasar hewan tersebut karena sejak PMK merebak ia melayani pembeli di rumahnya. “Saya juga sudah tahu rencana ini, bersama peternak lain juga mendukung dan sudah menyampaikan ke lainnya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News