PDI Perjuangan. - Harian Jogja
Harianjogja.com, JAKARTA—Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengumpulkan kadernya yang menjabat sebagai kepala dan wakil kepala daerah. Kegiatan pembekalan membahas tiga topik penting, yakni potensi daerah, agenda ciri khas partai, hingga tata kelola pemerintahan.
“Tiga agenda ini memiliki fokus, tantangan, dan lesson learned (pelajaran yang didapat) dari masing-masing pengalaman yang telah kita bagikan,” kata Ketua DPP PDIP Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah Ganjar Pranowo saat penutupan pembekalan tersebut di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Minggu.
Ganjar menjelaskan sejumlah potensi di daerah yang dipimpin oleh kader PDIP meliputi pertanian, perdagangan, pariwisata, hingga logistik. Namun, potensi tersebut tidak terlepas dari tantangan seperti pengelolaan sumber daya manusia, alokasi keuangan, konektivitas, dan penjenamaan (branding).
“Beberapa isu tentang dukungan industri atau UMKM mencuat dari berbagai diskusi dan saya kira itu khas pembelaan kita kepada masyarakat kecil,” katanya.
Adapun ciri khas agenda PDIP berkaitan dengan pendidikan, penanganan kemiskinan, dan ketahanan pangan. Ganjar menyebut beberapa kepala daerah PDIP telah memperluas akses fasilitas pendidikan gratis, mengintervensi pengeluaran anggaran, hingga menggalakkan cadangan pangan.
“Maka butuh dukungan politik dan legalisasi termasuk tantangan dari birokrasi dan pendampingan dari kawan-kawan pusat, wabil khusus dari DPR hari ini,” ujar dia.
Dari sisi tata kelola pemerintahan, pembekalan mengerucut pada upaya kepala daerah dapat melayani masyarakat dengan prima. Salah satunya melalui digitalisasi pelayanan, reformasi birokrasi, dan optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD).
“Lalu ada resistensi dari birokrasi yang mesti kita optimalkan dengan kekuatan-kekuatan basis teori dan pengalaman yang kemarin dimiliki, serta validasi data agar seluruh target betul-betul berbasis data yang akan kita selesaikan secara bersama-sama,” ujarnya.
Menurut Ganjar, pembekalan yang berlangsung sejak Jumat (16/5) ini bertujuan untuk menyeragamkan pemahaman terkait agenda bersama partai. Hal itu mengingat para kepala daerah memiliki janji-janji politik yang harus dipenuhi kepada masyarakat.
“Dalam koridor kepartaian, kita semua sekali lagi saling tolong-menolong, saling membantu, saling berbagi pengalaman dan tentu saja hasil akhirnya adalah kemajuan di tempat Bapak/Ibu sekalian,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara