Pelatih PSIM Jogja Van Gastel Soroti Perbedaan Sepak Bola Indonesia dan Belanda, Singgung Pembinaan Usia Dini

21 hours ago 4

Pelatih PSIM Jogja Van Gastel Soroti Perbedaan Sepak Bola Indonesia dan Belanda, Singgung Pembinaan Usia Dini Pelatih kepala PSIM Jogja, Jean-Paul van Gastel usai memimpin latihan perdana PSIM di Stadion Mandala Krida, Selasa (1/7 - 2025). / Harian Jogja / Ariq Fajar Hidayat

Harianjogja.com, JOGJA—Pelatih PSIM Jogja, Jean-Paul van Gastel menyoroti perbedaan antara sepak bola Indonesia dan Eropa, khususnya negara asalnya Belanda.

Seperti diketahui, Van Gastel baru pertama kali merasakan melatih tim Indonesia. Ia sendiri baru memimpin latihan perdana PSIM Jogja di Stadion Mandala Krida, pada Selasa (1/7/2025).

Menurutnya, perbedaan mencolok antara sepak bola Indonesia dan Belanda berada di pembinaan sepak bola usia dini. Ia mengatakan, di Belanda anak-anak sudah memainkan kompetisi sepak bola sejak usia balita, sehingga  banyak pemain sudah kenyang pengalaman sejak usia dini.

“Saya tidak tahu situasi akademi sepak bola di Indonesia. Tapi situasi grass root di Belanda, anak-anak di sana sudah mulai bermain sepak bola sejak usia empat tahun,” ujar Van Gastel, Selasa (1/7/2025).

BACA JUGA: UGM Berduka, Satu Mahasiswa KKN Meninggal dalam Insiden Kecelakaan Kapal, Satu Orang Masih dalam Pencarian

“Saya pikir ini perbedaan besar [Indonesia dan Belanda], karena mereka sudah mendapatkan banyak latihan. Struktur di sana juga sangat bagus, anak-anak sudah memainkan kompetisi dan bermain banyak pertandingan,” tandasnya.

Di sisi lain, juru racik yang pernah berkiprah di Besiktas ini juga memuji perkembangan pesat yang dimiliki Tim Nasional Indonesia. Menurutnya, tim Garuda tengah berada di jalur yang baik dan berpeluang besar lolos ke Piala Dunia 2026.

“Tapi sepak bola Indonesia secara umum, terutama Tim Nasional Indonesia berkembang cukup baik, mereka juga berpeluang bermain di Piala Dunia,” ucapnya.

Van Gastel mengatakan, sebagian masyarakat Belanda mulai mengamati perkembangan sepak bola Indonesia karena banyaknya pemain berdarah campuran Belanda di Timnas. Selain itu juga staf kepelatihan yang banyak berasal dari Belanda, termasuk pelatih kepala Patrick Kluivert.

BACA JUGA: Waspada! Enam Bulan Terakhir Ada 272 Kasus DBD di Sleman

“Di Timnas Indonesia juga ada banyak pemain berdarah campuran Belanda. Staf kepelatihan pun banyak dari Belanda. Ini cukup menarik, hingga sedikit menarik atensi banyak masyarakat Belanda,” ucapnya.

Sebelum di PSIM, karier kepelatihan Van Gastel banyak dihabiskan di Eropa. Mulai dari asisten pelatih di Feyenoord, pelatih kepala NAC Breda, hingga asisten pelatih Besiktas. Ia juga pernah sekali menangani tim Asia, Guangzhou City yang berbasis di Tiongkok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news