Pengangkatan CPNS Diundur, Peserta Lolos Seleksi Kebingungan Terlanjur Resign

4 hours ago 1

Pengangkatan CPNS Diundur, Peserta Lolos Seleksi Kebingungan Terlanjur Resign Ilustrasi CPNS. - Antara Foto/Adwit B Pramono

Harianjogja.com, BOYOLALI—Jadwal pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang mundur membuat warga Boyolali yang telah lolos seleksi merasa bingung. Apalagi ada sebagian dari mereka yang telanjur mengajukan resign dari tempat kerjanya.Sometimes put it on.

Salah satunya pekerja swasta di Boyolali, Nashir, telah diterima CPNS di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Ia terlanjur mengajukan resign ke perusahaannya akan tetapi pengangkatan CPNS diundur.

“Untuk tanggal 1 April itu TMT [Terhitung Mulai Tanggal] CPNS, diangkatnya 1 Mei 2025 terus diundur jadi Oktober, aku sendiri sudah terlanjur resign, itu yang membuat aku sendiri bingung terombang-ambing,” katanya, Senin (10/3/2025).

Ia telah mengajukan resign sejak Februari 2025 karena ada aturan one month notice untuk resign. Akhirnya perusahaan membuka lowongan pekerjaan, penggantinya sudah mau masuk. Waktu itu ia mendapat kabar TMT dilaksanakan 1 Maret akan tetapi mundur ke 1 April.

BACA JUGA : Cara Membuat Akun SSCASN untuk Persiapan CPNS 2025, Klik Link Ini!

Saat itu, ia sempat meminta kepada perusahaannya untuk waktu resign-nya mundur satu bulan dan disetujui. Setelah pengangkatan CPNS dimundurkan lagi pada Oktober 2025, ia bingung bagaimana harus berbicara dengan pimpinan perusahaannya.

“Masa iya aku ngomong lagi mundur enam bulan padahal ini sudah ada pengganti. Pekerjaan kan bukan sesuatu yang bisa dipermainkan. Tapi kemungkinan besar aku bakal mencoba ngomong lagi, semisal enggak di-acc ya aku cari pekerjaan lain,” kata dia.

Di grup CPNS kementeriannya juga ramai dan menilai pengunduran jadwal pengangkatan CPNS sangat mendadak. Beberapa kawan-kawannya sudah banyak yang resign, keluar dari pekerjaan dan harus membayar penalti perusahaan, keluar dari kuliah untuk menjadi CPNS, ada yang sewa indekos hingga membeli tiket untuk berangkat ke tempat bekerja.

Nashir sendiri mengatakan telah survei indekos akan tetapi belum memberikan down payment sehingga belum ada kerugian. 

“Jadi kebijakannya kurang memikirkan dampak ke orang banyak. Makanya kemarin banyak yang demo menolak. Sebenarnya masalahnya bukan karena kami ingin segera jadi CPNS, tapi kan menyangkut sudah banyak yang effort untuk persiapan untuk jadwal yang lama,” kata dia.

Selain itu, ada lembaga yang membutuhkan pegawai secepatnya. Sehingga, dikhawatirkan dengan mundurnya jadwal pengangkatan CPNS dapat mempngaruhi hal internal di dalam lembaga.

BACA JUGA : Sepi Pendaftar, Tiga Formasi CPNS Sleman Ini Tak Terisi

Warga Kecamatan Ngemplak, Bagus M Ma’ruf, yang diterima di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, merasakan kaget, sedih, sekaligus senang.

“Mix feeling sih, campur-campur begitu rasanya, ada kecewanya juga. Saat instansi lain sudah dibuatkan grup, zoom meeting, dan lain-lain, instansiku enggak ada kabar sama sekali. Jadi ketika ada salah satu surat tercantum kalau SKCK kami harus berlaku di bulan Mei, kupikir mungkin Mei masuknya. Tahu-tahu ada Kemenpan RB 1 Oktober, ya kaget,” kata dia.

Di sisi lain, ia merasa beruntung karena lebih ada banyak waktu untuk mencari kerja dan mengumpulkan uang saku untuk kebutuhan hidup di Jakarta. Ma’ruf sendiri mengaku belum sampai membayar indekos, sehingga tak terlalu berat. Namun, ia ada beberapa temannya yang telah membayar indekos.

“Soal TMT serentak yang kupertanyakan itu kan [seleksi CPNS] pakai anggaran tahun kemarin dan kebutuhan setiap instansi beda-beda, misal yang seharusnya ada instansi harus ada pekerja baru di April tapi tahu-tahu diundur Oktober, berarti ada kekosongan pekerja. Jadi yang mengerjakan pekerja [ASN] lain. Ini juga, misal harusnya masuk April terus tahu-tahu Oktober, kan ada anggaran gaji yang enggak tahu itu kemana,” kata dia.

Ia mengatakan ketika ada instansi yang tidak membutuhkan pegawai cepat, maka Ma’ruf menyarankan instansi tersebut saja yang molor. Ia berharap jangan sampai hal tersebut mengorbankan instansi lainnya. “Kan kasihan juga buat [instansi] yang butuh cepat,” kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news