Sekolah Rakyat. - Foto ilustrasi dibuat oleh AI - ChatGPT
Harianjogja.com, KULONPROGO—Perekrutan guru dan tenaga kependidikan (Tendik) untuk Sekolah Rakyat (SR) masih berlangsung. Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono menyatakan, guru dan tendik tersebut sepenuhnya baru, bukan mutasi dari sekolah yang sudah ada.
Dalam perekrutannya bekerja sama dengan Kemendikdasmen, KemenpanRB, BKN termasuk dengan pemerintah daerah. Menurutnya, guru yang mendaftarkan diri sebagai pengajar, domisilinya harus sama dengan lokasi keberadaan SR.
"Bekerja sama dengan Pemda karena kalau Sekolah Rakyatnya di Kulonprogo berarti gurunya dari daerah yang sama juga dan muridnya juga dari Kulonprogo," katanya, Senin (30/6/2025).
Ketentuan tersebut dihadirkan lantaran untuk dapat memahami kebutuhan murid dan dapat menyesuaikan kebudayaannya setempat. Proses rekrutan guru dan tendik ini juga termasuk kepala SR nantinya. Sekarang masih dipersiapkan sehingga bisa melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM).
Agus Jabo menjelaskan, per Juli 2025 ini SR di 200 titik di Indonesia sudah dapat buka untuk beroperasi. "100 titik tambahan SR gedung-gedungnya sedang kami assesmen," katanya.
Dia menegaskan, SR ini menjadi langkah strategis dalam memenuhi kebutuhan pendidikan bagi warga tidak mampu. Apalagi kegiatan pendidikannya disediakan asrama sehingga mendapat pendidikan penuh.
BACA JUGA: Residivis Ditangkap Seusai Transaksi 1 Ons Sabu, Terindikasi Jaringan Lapas
Ia membantah kabar orang tua tidak boleh menengok anaknya yang sekolah di SR yang memiliki asrama. Pasalnya kabar itu menimbulkan sejumlah orang tua enggan menyekolahkan anaknya di SR. "Setiap orang tua yang anaknya sekolah di SR tentu boleh menjenguknya," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News