Perwakilan wartawan di DIY saat melakukan deklarasi pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Tika Jaya Cafee & Resto, Wirokerten, Banguntapan, Senin (10/2/2025) sore. - Harian Jogja/Jumali
Harianjogja.com, BANTUL— Puluhan wartawan di DIY mendeklarasikan diri akan menjalankan kode etika jurnalistik dan UU Pers 40/1999 dalam menjalankan profesinya, pada rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Tika Jaya Cafee & Resto, Wirokerten, Banguntapan, Senin (10/2/2025).
Ketua Forum Pewarta Peduli Daerah Istimewa Yogyakarta (FPP) DIY, Djudiman mengungkapkan, pihaknya banyak mendapatkan laporan tentang adanya segelintir jurnalis yang mempraktekan cara-cara kerja jurnalistik yang menyimpang dari kode etik jurnalistik.
Oleh karena itu, lanjut Djudiman, wartawan se-DIY berkomitmen menerapkan cara-cara kerja dalam mencari dan memperoleh informasi sebagai bahan berita yang sesuai Kode Etik Jurnalistik dan UU Pers 40/1999.
BACA JUGA: Hari Pers 2025 di Tengah Kegundahan Pers Nasional
"Terkhusus Daerah Istimewa Yogyakarta, peran serta rekan-rekan wartawan akan sangat dibutuhkan dalam menjaga Keistimewaan nya dengan menghadirkan gagasan informasi yang mendidik, menghibur serta berperan serta pada keamanan wargamaupun wisatawan," kata Djudiman.
Djudiman mengungkapkan, dirinya mewakili Forum Pewarta Bantul (FPB), juga berterima kasih kepada Sutrajaya atau akrab disapa Mbah Joyo yang telah mendukung penuh terlaksananya peringatan HPN 2025.
Adapun tema yang diangkat pada peringatan HPN kali ini, Djudiman menyatakan ‘Menguatkan Solidaritas,Profesionalisme dan Kemandirian Wartawan Yogyakarta'.
“Tema ini kami usung sebagai bentuk kepedulian dan ikhtiar bersama mendukung profesionalitas wartawan DIY yang akan mampu mandiri berdiri di kaki sendiri,” kata Djudiman.
BACA JUGA: Hari Pers Nasional, Presiden Prabowo Beri Pesan untuk Wartawan di Indonesia
Founder Mbah Joyo Center (MJC), Sutrajaya atau Mbah Joyo menyatakan ajang silaturahmi yang digelar FPB akan semakin mempererat rasa untuk memiliki dan turut serta dalam membangun DIY. Karena, diakuinya keberadaan para wartawan di DIY selama ini dipisahkan lokasi pekerjaan.
"Diharapkan dari sini nanti kekompakan rekan-rekan wartawan semakin menguat," kata Mbah Joyo.
Mbah Joyo berharap kegiatan yang sama tidak hanya bisa dihelat di Bantul, tapi bisa berlanjut dengan kemanfaatan dan semangat yang terus berkelanjutan.
"Saya sangat berharap acara ini tidak hanya dilakukan sekali saja. Namun ditahun-tahun mendatang bisa dilaksanakan bergilir di setiap kabupaten/kota yang lain," ujar Mbah Joyo.
Pada kesempatan yang sama, FPP DIY menyerahkan santunan bantuan sosial kepada anak yatim piatu, difabel maupun keluarga miskin yang diusulkan rekan-rekan wartawan dari empat kabupaten dan kota di DIY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News