Realisasi Investasi Capai Rp987 Miliar, Serapan Pekerja di Sleman Capai 3 Ribu Orang Lebih

13 hours ago 5

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sleman mencatat realisasi investasi di Bumi Sembada pada triwulan I 2025 menyentuh Rp987,19 miliar. Serapan pekerja pun mencapai 3.887 orang. Sektor transportasi menjadi salah satu penyumbang nilai paling besar.

BACA JUGA: Investasi di Sleman Capai Rp2 Triliun

Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Muda, Eni Sulistyawati, mengatakan persentase capaian tersebut sekitar 38,16% dari target realisasi investasi tahun ini Rp2,58 triliun. Penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp131,03 miliar dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) ada Rp856,15 miliar.

“Dari investasi yang kami catat untuk triwulan pertama 2025, ada penambahan tenaga kerja 3.887 orang,” kata Eni dihubungi, Rabu (2/7/2025).

Ada tiga sektor penyumbang realisasi investasi tertinggi, seperti transportasi, gudang dan telekomunikasi. Setelah itu disusul sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran, industri, jasa lainnya, perdagangan dan reparasi, serta hotel dan restoran. Adapun objek investasi baru yang tumbuh dari awal tahun hingga 23 Juni 2025 ada 8.181 objek.

Dari jumlah ini, hanya ada 39 objek investasi non Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Sisanya adalah UMK. Total nomor induk berusaha (NIB) yang dikeluarkan ada 8.181. Selama ini, ada enam wilayah yang menjadi lokasi favorit investasi, yaitu Kapanewon Depok, Sleman, Gamping, Ngemplak, Mlati, dan Ngaglik.


Menurut Eni, capaian realisasi triwulan I 2025 tersebut tidak lepas dari peran pelaku usaha yang secara periodik menyampaikan kewajiban Pelaporan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM). LKPM merupakan kewajiban yang diamanatkan melalui peraturan perundang-undangan kepada pelaku usaha kecuali pelaku usaha mikro, hulu migas, perbankan, lembaga keuangan non-bank, dan asuransi. LKPM adalah media komunikasi antara pelaku usaha dengan pemerintah untuk menyampaikan perkembangan penanaman modal dan kendala yang dihadapi pelaku usaha.

Dia menegaskan bahwa investasi menjadi sumber pendanaan strategis dalam menunjang pembangunan, khususnya dalam pengembangan sektor riil yang pada gilirannya diharapkan akan berdampak pada pembukaan lapangan pekerjaan secara luas.

“Investasi merupakan pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi baik daerah maupun nasional,” katanya.

Sebab itu guna meningkatkan penyampaian LKPM oleh pelaku usaha, DPMPTSP Sleman menyelenggarakan Bimtek LKPM bagi pelaku usaha mulai Selasa - Rabu (1-2/7/2025). Dalam menyediakan kemudahan untuk pelaku usaha dalam menyampaikan LKPM, DPMPTSP Sleman mempunyai layanan “PILAR LKPM” atau Pendampingan Pelaporan Kegiatan Penanaman Modal.

Melalui PILAR LKPM, DPMPTSP menyediakan layanan berbantuan kepada pelaku usaha dalam penyampaian LKPM melalui hotline di nomor 0898-9286-459 maupun helpdesk LKPM di Mal Pelayanan Publik Sleman.

“Kalau realisasi triwulan II belum ada. Tanggal 1 sampai 10 Juli 2025 ini merupakan periode pelaporan LKPM triwulan II untuk pelaku usaha menengah besar dan semester I untuk pelaku usaha kecil,” ucapnya.

Serapan tenaga kerja atas realisasi investasi triwulan I 2025 menjadi kabar baik di tengah ketidakpastian perekonomian regional. Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sleman, Sutiasih, mengatakan ada sekitar 270 pekerja di Sleman terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) sejak awal tahun hingga pertengahan Juni 2025. Disnaker juga terus memfasilitasi pencari kerja. Salah satu program fasilitasi adalah taksi pekerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news