Rembag Kaistimewan: Mie Lethek, Kuliner Legendaris Khas Bantul yang Semakin Dikenal

1 day ago 9

 Mie Lethek, Kuliner Legendaris Khas Bantul yang Semakin Dikenal Rembag Kaistimewan bertajuk "Mie Lethek: Kuliner Legendaris Khas Bantul" oleh Paniradya Kaistimewan, Kamis (17/4/2025) - Tangkapan layar

JOGJA—Mie Lethek adalah sajian kuliner legendaris khas Bantul. Mie Lethek berasal dari Desa Preneur Trimurti, Srandakan, Bantul. Mie Lethek terbuat dari tepung singkong yang diolah secara tradisional.

Bahkan sampai saat ini proses pembuatan Mie Lethek masih menggunakan tenaga sapi dalam proses pencampuran adonan bahan bakunya.

Hal itu dibahas dalam acara Rembag Kaistimewan bertajuk "Mie Lethek: Kuliner Legendaris Khas Bantul" oleh Paniradya Kaistimewan, Kamis (17/4/2025).

Lurah Trimurti, Agus Purwaka mengatakan, Mie Lethek terbuat dari tepung singkong yang diolah secara tradisional, tanpa bahan pengawet, pewarna, dan MSG. Selain itu, dalam proses pembuatannya juga melibatkan sapi. 

"Dulu sempat kami coba pembuatannya menggunakan mesin, tapi hasilnya tidak jauh beda. Sehingga kami tetap pertahankan peran sapi," kata Agus.

Di sisi lain, Agus mengakui keberadaan sapi tersebut juga menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan. "Karena sering wisatawan nusantara maupun asing yang penasaran dan ingin melihat langsung proses pembuatan Mie Lethek yang masih menggunakan tenaga sapi," imbuh Agus.

Agus mengungkapkan saat ini, Mie Lethek bukan kuliner baru bagi warga Trimurti. Sebab, dari 19 padukuhan yang ada, setiap padukuhan pasti memiliki minimal satu pembuat Mie Lethek. "Dan, mereka pasti punya satu warung Mie Lethek. Tinggal yang membedakan mungkin rasa antara satu warung dan lainnya," jelas Agus. 

Paniradya Pati Kaistimewan DIY Aris Eko Nugroho mengatakan, pihaknya sangat mendukung keberadaan Mie Lethek di Trimurti, Srandakan, Bantul. Hal ini diwujudkan dengan digelontorkannya Dana Keistimewaan untuk mendukung keberadaan dan pengembangan kuliner khas Bantul tersebut.

"Selama ini kan banyak memahami penggunaan Danais terkait seni tradisi. Tapi, sekarang Danais juga banyak digunakan tak hanya untuk seni tradisi. Karena roh budaya itu luar biasa. Bagian objek kebudayaan itu ada namanya kuliner," katanya.

Kuliner sendiri, lanjut Aris, sangat mungkin dikembangkan dan bermanfaat. Apalagi, Mie Lethek juga telah masuk dalam warisan budaya tak benda sejak 2019. Sehingga hal ini menjadi nilai sendiri untuk dikembangkan.  

"Dengan kita mencoba tidak sekadar melindungi tapi bagaimana mengembangkan ke depan. Kami berterimakasih Dinas Koperasi & UKM DIY dan kalurahan yang terus mengembangkan potensi yang ada di kalurahan. Karena setiap kalurahan pasti punya potensi. Dan, kami mendukung aktivitas memberdayakan masyarakat di Jogja," jelas Aris. 

Kepala Dinas Koperasi & UKM DIY Srie Nurkyatsiwi mengungkapkan, salah satu alasan pihaknya menetapkan Trimurti sebagai desa preneur, bukan tanpa alasan. Sebab, Dinas Koperasi dan UKM DIY ingin mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) di desa. Di mana, program desa preneur ini bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat desa dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. 

"Dan, kami lihat di Trimurti ini potensinya luar biasa. Disini ada cirinya, yakni Mie Lethek. Ini bisa jadi brand, kalau ke Jogja harus makan mie lethek. Sehingga harapannya ada multipleyer efek ke perekonomian masyakarat," kata Siwi.

Oleh karena itu, Dinas Koperasi & UKM DIY membuat kan tempat dan memfasilitasi agar ada kolaborasi untuk pengembangan dan produksi Mie Lethek.  Ke depan, Mie lethek ini haus naik kelas, dan perlu ruang untuk bersinergi.

"Ini menjadi sebuah kebutuhan untuk optimalkan pemberdayaan disitu. Karena nantinya ada pelibatan UMKM, petani hingga pendampingan serta promosinya," ungkap Siwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news