2 hours ago
1
Harianjogja.com, JOGJA—Lima petugas keamanan tewas dan dua lainnya luka-luka saat konvoi Gubernur Taiz, Nabil Shamsan, diserang kelompok bersenjata di Yaman, Senin (24/11/2025).
Menurut juru bicara provinsi, Mohamed Abdel-Rahman, serangan terjadi saat konvoi gubernur melintasi jalan utama di barat daya Yaman. Dalam baku tembak yang terjadi, dua pelaku bersenjata berhasil ditembak mati. Hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Kantor gubernur dalam pernyataan resminya menyatakan bahwa aparat keamanan dan militer sedang menyelidiki serangan ini dan berupaya membawa semua pelaku yang terlibat ke pengadilan.
Kota Taiz, sebagai ibu kota provinsi dengan nama sama, merupakan salah satu titik konflik paling intens dalam perang saudara Yaman. Wilayah ini menjadi ajang pertempuran antara:
- Kelompok bersenjata Houthi yang didukung Iran
- Milisi yang berafiliasi dengan partai politik
- Berbagai faksi bersenjata lainnya
Secara geografis, Taiz terletak di persimpangan dua jalur strategis, seperti dilaporkan Euronews pada Selasa (25/11/2025):
-Jalur pertama menghubungkan timur dan barat menuju kota pelabuhan Mocha di pesisir Laut Merah
- Jalur kedua menghubungkan utara dan selatan menuju ibu kota Sanaa melalui provinsi Dhamar dan Ibb
Sejak 2016, Houthi telah memberlakukan blokade atas kota Taiz sebagai bagian dari konflik berkepanjangan mereka dengan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional.
Konflik bersenjata di Yaman bermula pada 2014, ketika kelompok Houthi bergerak dari wilayah utara (Provinsi Saada) dan memaksa pemerintah sah untuk mengungsi. Pada 2015, koalisi militer pimpinan Arab Saudi—yang juga melibatkan Uni Emirat Arab—turun tangan untuk mendukung pemerintahan yang terusir tersebut.
Dalam perkembangan terakhir, perang cenderung mengalami kebuntuan setelah tercapai kesepakatan antara Houthi dan Arab Saudi. Riyadh menghentikan serangan lintas perbatasan sebagai imbalan atas komitmen Houthi untuk tidak lagi menyerang wilayah kerajaan.
Serangan terhadap konvoi gubernur ini memperlihatkan bahwa meskipun telah ada kesepakatan damai, kondisi keamanan di Yaman masih tetap rapuh dan rawan kekerasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
