Suasana pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Sinduadi Timur pada Jumat (17/1/2025). - Harian Jogja // Catur Dwi Janati
Harianjogja.com, SLEMAN—Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Sleman menyampaikan anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) yang batal digunakan akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan belanja prioritas Pemkab Sleman. Salah satu belanja tersebut adalah untuk pembangunan infrastruktur.
BACA JUGA: Anggaran MBG di Sleman untuk Menambah Upah Guru
Kepala Bidang Anggaran BKAD Sleman, Ibnu Pujarta, mengatakan setidaknya ada 12 kebutuhan belanja yang akan menyedot anggaran MBG yang saat ini berada di pos belanja tidak terduga (BTT).
Dua belas kebutuhan tersebut antara lain pengadaan mebel sekolah, rehabilitasi infrastruktur sekolah, perbaikan jembatan, rehabilitasi gedung, perbaikan jalan, pemeliharaan jalan, rehabilitas embung, rehabilitas jaringan irigasi permukaan, penggantian jembatan, dan lain-lain.
“Anggaran MBG itu juga kami gunakan untuk menutup defisit di APBD Murni 2025,” kata Ibnu dihubungi, Rabu (30/7/2025).
Ibnu menambahkan plotting anggaran MBG tersebut dilakukan di APBD Perubahan. Perubahan APBD saat ini masih dilakukan dan diperkirakan akan disahkan pada Agustus 2025.
Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Sleman, Susmiarto, telah menyampaikan bahwa Pemkab Sleman menyiapkan anggaran Rp105,4 miliar untuk mendukung program MBG. Pengalokasian anggaran itu dituangkan dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD 2025.
Pengalokasian tersebut telah termuat dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No.15/2024 tentang Pedoman Penyusunan APBD 2025. Akibat pengalokasian ini, sejumlah program kegiatan yang telah disusun di setiap perangkat daerah di Sleman terancam batal. Belakangan, Pemerintah Pusat menyampaikan program MBG dapat digelar menggunakan sumber dana APBN. Keputusan penggunaan anggaran MBG di Sleman telah melalui rangkaian pembahasan bersama DPRD Sleman.
Dalam pembahasan bersama Dinas Pendidikan Sleman, Ketua Komisi D DPRD Sleman, M. Arif Priyosusanto, meminta agar Disdik mendapat porsi yang besar atas anggaran MBG, paling tidak 50%. Anggaran ini tidak hanya dapat digunakan untuk perbaikan infrastruktur sekolah namun juga peningkatan kesejahteraan guru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News