
KabarMakassar.com — TK Negeri Bunga Melati di Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, kian mengukuhkan posisinya sebagai sekolah model dalam penerapan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik Integratif (HI).
Penerapan konsep pendidikan yang menyeluruh ini menarik perhatian berbagai daerah, termasuk Kabupaten Toraja Utara, yang datang khusus untuk melakukan studi pembelajaran, Senin (20/10).
Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Bunda PAUD Kabupaten Toraja Utara, Damayanti Batti, bersama rombongan yang terdiri dari 20 guru TK, perwakilan Dinas Pendidikan, dan TP PKK Pokja II Toraja Utara.
Rombongan diterima hangat oleh Ketua TP PKK Kabupaten Gowa sekaligus Bunda PAUD Gowa, Andi Tenri Indah Darmawangsyah, di TK Negeri Bunga Melati sebagai lokasi rujukan utama penerapan PAUD HI di Kabupaten Gowa.
Andi Tenri Indah menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut dan menekankan pentingnya kolaborasi lintas daerah dalam memperkuat kualitas pendidikan anak usia dini. Ia menilai, keberhasilan Gowa dalam menerapkan PAUD HI tidak lepas dari kerja sama erat antara pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, PKK, tenaga pendidik, serta peran aktif masyarakat.
“Kami merasa senang menerima kunjungan dari Bunda PAUD Toraja Utara dan rombongan. Melalui pertemuan ini, kita bisa saling belajar, berbagi pengalaman, dan memperkuat komitmen dalam mewujudkan layanan PAUD Holistik Integratif di masing-masing daerah,” ujar istri Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin, itu.
Ia menegaskan, kunci utama keberhasilan PAUD HI adalah sinergi dan keterlibatan semua pihak. Pendidikan anak usia dini, kata Tenri Indah, bukan hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga keluarga dan lingkungan sosial anak.
“Kunci keberhasilan PAUD HI adalah sinergi. Semua pihak harus terlibat karena membentuk karakter anak tidak bisa dilakukan oleh satu lembaga saja,” tambahnya.
Dengan keberhasilan TK Negeri Bunga Melati menjadi model PAUD HI, Kabupaten Gowa kini semakin diakui sebagai daerah rujukan dalam penerapan pendidikan anak usia dini yang menyeluruh tidak hanya di Sulawesi Selatan, tetapi juga di tingkat nasional.
“Kami di Gowa akan terus menjaga komitmen ini. Pendidikan anak usia dini adalah fondasi masa depan bangsa, dan penerapan Holistik Integratif menjadi langkah nyata menuju generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter,” pungkas Andi Tenri Indah.
Sementara itu, Bunda PAUD Toraja Utara, Damayanti Batti, menjelaskan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk mempelajari secara langsung pelaksanaan PAUD HI di Gowa, yang selama ini dikenal sebagai salah satu kabupaten percontohan di Sulawesi Selatan dalam penerapan konsep tersebut.
“Kami datang ke Gowa karena tahu kabupaten ini sudah lebih dulu menerapkan PAUD HI secara menyeluruh. Kami di Toraja Utara baru memulai, jadi kami ingin belajar langsung dari daerah yang sudah berhasil,” ungkap Damayanti.
Ia menilai, penerapan konsep Holistik Integratif di Gowa menjadi contoh nyata bagaimana aspek pendidikan, kesehatan, gizi, dan pengasuhan dapat berjalan selaras di satu lembaga PAUD. Menurutnya, pendekatan ini tidak hanya fokus pada kemampuan akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter dan tumbuh kembang anak secara utuh.
“Kami melihat langsung interaksi antara guru dan anak, suasana belajar yang nyaman, serta fasilitas yang lengkap. Hal ini menjadi inspirasi bagi kami untuk menerapkan hal serupa di Toraja Utara,” lanjutnya.
Damayanti juga memberikan apresiasi terhadap lingkungan belajar di TK Negeri Bunga Melati yang menurutnya sangat mendukung pembentukan karakter anak.
“TK-nya luar biasa. Bangunan dan fasilitasnya bagus, tapi yang paling penting anak-anaknya sopan, ramah, dan komunikatif. Dari situ kita bisa menilai keberhasilan lembaga pendidikan,” tuturnya.
Kegiatan kunjungan ini diharapkan dapat mempererat kerja sama antar daerah dalam mengembangkan PAUD Holistik Integratif, sekaligus mempercepat pelaksanaan program serupa di Kabupaten Toraja Utara.
Selain mengunjungi TK Negeri Bunga Melati, rombongan juga menyempatkan diri meninjau Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Gowa, sebagai bagian dari upaya memahami ekosistem pendidikan anak yang didukung sarana literasi.