TPST Donokerto Turi Mulai Beroperasi Mengolah Sampah

5 hours ago 4

TPST Donokerto Turi Mulai Beroperasi Mengolah Sampah Ilustrasi waste to energy, atau sampah jadi energi. / Freepik

Harianjogja.com, SLEMAN—Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Donokerto di Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman mulai beroperasi pada Senin (11/8/2025). Pengoperasian perdana di TPST tersebut saat ini masih trial and error.

Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman, Sugeng Riyanta, mengatakan operasional masih belum optimal lantaran kekurangan tenaga kerja. Dari tiga modul pengolah sampah, baru dua yang bisa beroperasi.

TPST Donkerto berkapasitas pengolahan 60 ton per hari. Mengingat baru dua modul yang beroperasi, pengolahannya belum bisa mencapai kapasitas itu. Keberadaan TPST ini akan membantu mengurangi timbulan sampah di Sleman yang dapat menyentuh 601,6 ton per hari atau 18.048 ton per bulan.

BACA JUGA: Wirobrajan Gencarkan Mas Jos untuk Atasi Sampah

Pendirian TPST menjadi salah satu upaya Pemkab Sleman untuk menyelesaikan persoalan sampah di Bumi Sembada. Oleh sebab itu, Pemkab juga berencana mengadakan insinerator dengan menggandeng pihak ketiga.

“Tetapi kami masih menunggu kebijakan dari Pemerintah Pusat juga terkait rencana pendirian tempat pengolah sampah menjadi energi listrik. Rencananya di TPA Piyungan dengan kapasitas 1.000 ton per hari. Kalau jadi, Sleman tinggal setor sampah saja ke sana,” kata Sugeng dihubungi, Senin (11/8/2025).

Pemkab Sleman juga sempat mendapat kuota pembuangan sampah residu ke TPA Piyungan. Sejak awal tahun hingga Juli 2025, Sleman telah mengirim sekitar 595 ton. Sampah-sampah ini berasal dari Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R). Sedangkan, sampah yang masuk ke TPST diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF).

Jumlah TPS3R di seluruh wilayah Kabupaten Sleman ada 42 titik dan bank sampah ada 301 titik per 2023. Lantaran belum ada tambahan tempat pengolahan sampah, DLH akan mengoptimalkan aset yang ada baik TPST dan TPS3R.

“Menjelang akhir tahun nanti timbulan sampah meningkat, tapi ini kan biasa, normal. Kami akan maksimalkan aset pengolahan kita. Pembinaan dan sosialisasi pengurangan sampah dari sumbernya juga kami lakukan,” katanya.

Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau DLH Sleman, Junaidi, menambahkan pengelolaan sampah di Sleman terus dikembangkan agar lebih efektif – efisien. Salah satu aplikasi yang saat ini dijalankan adalah Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Terpadu (SIOS-ESTU).

BACA JUGA: 8 Anggota Gengster Semarang Ditangkap Seusai Tewaskan 1 Orang

Aplikasi itu akan memudahkan pencatatan sampah masuk baik di TPS3R maupun bank sampah, termasuk sampah yang telah dikelola akan tercatat. Pengelola tidak perlu setor data secara manual. Pencatatan real time akan mengakselerasi pengelolaan sampah di Bumi Sembada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news