
KabarMakassar.com — track atau jalur pendakian Gunung Bawakaraeng kini semakin ramah bagi para pengunjung.
Sejumlah fasilitas dasar seperti toilet dan tempat sampah mulai tersedia di titik-titik strategis, sehingga pendaki tak lagi harus kesulitan mencari sarana sanitasi maupun tempat beristirahat.
Meski tak menjelaskan lebih rinci jumlahnya, keberadaan fasilitas ini menjadi bagian penting dari Aksi Bersih Gunung Bawakaraeng 2025 yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin, bersama komunitas pecinta alam Sulawesi Selatan, TNI/Polri, dan berbagai elemen masyarakat.
“Dengan fasilitas yang sudah ada, kita bisa menekan sampah dan menciptakan jalur pendakian yang bersih serta nyaman. Apa yang kita lakukan hari ini akan dinikmati generasi mendatang,” ujar Darmawangsyah saat kegiatan bersih-bersih di kawasan Buluba’lea, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Senin (08/09).
Gunung yang menjulang setinggi 2.830 meter di atas permukaan laut itu selama ini menjadi destinasi favorit ribuan pendaki setiap tahun. Namun, lonjakan pengunjung sering kali menimbulkan persoalan sampah plastik dan keterbatasan fasilitas umum.
Kehadiran sarana dasar ini pun diapresiasi sebagai langkah maju dalam pengelolaan kawasan pegunungan.
“Tentu kita sangat mengapresiasi Pusat pengendalian Lingkungan hidup Sulawesi dan Maluku yang telah menginisiasi aksi kebersihan,” terangnya.
Lebih lanjut katanya hal ini merupakan rangkaian dari aksi bersih gunung Bawakaraeng untuk peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 bertema global ‘Ending Plastic Pollution’.
Tema tersebut sejalan dengan program prioritas Gowa Annangkasi (Gowa Bersih) yang diusung Pemkab Gowa dalam visi besar ‘Gowa Bersama’ (Bersih, Cerdas, Sejahtera, Sehat, dan Aman).
“Hari Lingkungan Hidup tidak boleh berhenti pada seremoni. Mari mulai dari hal sederhana, kurangi plastik sekali pakai, pilah sampah, dan hijaukan lingkungan,” pesan Darmawangsyah.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Sulawesi & Maluku, Azri Rasul, menegaskan bahwa upaya menjaga kebersihan Bawakaraeng tak cukup hanya mengangkut sampah.
“Kita sudah mulai menyediakan toilet, mushalla, hingga tempat sampah di jalur pendakian. Dengan begitu, perilaku pendaki ikut diarahkan agar lebih peduli pada lingkungan,” katanya.
Ia menegaskan bahwa Aksi Bersih Gunung Bawakaraeng 2025 tidak hanya berfokus pada pengangkutan sampah, tetapi juga mencakup pembangunan fasilitas sanitasi antara lain toilet dan tempat ibadah, serta penguatan kelembagaan lingkungan di tingkat desa.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mendorong kepedulian dan keterlibatan aktif masyarakat serta komunitas pecinta alam dalam menjaga kebersihan lingkungan Gunung Bawakaraeng,” tambahnya.
Ratusan peserta ikut dalam kegiatan ini, termasuk Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulsel, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulsel, Forkopimcam Tinggimoncong, hingga puluhan komunitas pecinta alam dari berbagai daerah.
Dengan tersedianya fasilitas dasar, Pemkab Gowa berharap Gunung Bawakaraeng tidak hanya menjadi tujuan wisata alam, tetapi juga contoh pengelolaan pendakian berkelanjutan yang menjaga keseimbangan antara alam, pengunjung, dan generasi mendatang.