Dua anak bermain di sekitar lokasi ditemukannya cemaran Cesium-137 (Cs-137) di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten, Rabu (8/10/2025). Kementerian Lingkungan Hidup menyiapkan langkah relokasi sementara bagi warga yang tinggal di sekitar titik radiasi Cs-137 hingga proses dekontaminasi tuntas dan area dinyatakan netral. ANTARA FOTO - Angga Budhiyanto
Harianjogja.com, JAKARTA—Kontaminasi radioaktif di kawasan Cikande, Kabupaten Serang, Provinsi Banten jadi sorotan. Paparan zat Cesium-137 dari makanan laut berisiko menyebabkan berbagai penyakit berat.
Sejak adanya kontaminasi zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) terhadap produk udang dan cengkeh yang diekspor ke Amerika Serikat, Pemerintah AS langsung menerapkan kebijakan ketat terhadap produk makanan asal Indonesia karena khawatir dengan risiko jangka panjang mengonsumsi makanan terkontaminasi radioaktif.
Apa saja dampak negatif jika berkepanjangan mengonsumsi makanan terkontaminasi radioaktif? Ada banyak penyakit yang bisa disebabkan oleh paparan radioaktif Cikande.
Berikut 10 bahaya radioaktif di Cikande bagi kesehatan:
Kerusakan Sel dan Jaringan
Radiasi ionisasi dari unsur radioaktif mampu memecah ikatan kimia di dalam sel, menyebabkan mutasi atau kematian sel secara permanen. Dampaknya dapat dirasakan pada organ vital seperti hati dan ginjal yang berfungsi sebagai penyaring racun. Dalam jangka panjang, kerusakan ini bisa menimbulkan gangguan fungsi organ dan penurunan kemampuan tubuh untuk memperbaiki diri.
Meningkatkan Risiko Kanker
Salah satu ancaman paling berbahaya dari paparan radioaktif adalah peningkatan risiko kanker. Zat radioaktif seperti Cesium-137 dan Iodium-131 yang menumpuk di jaringan tubuh dapat menumbuhkan sel kanker.
Paparan radioaktif di Cikande ini dapat menimbulkan kanker tiroid, leukemia, kanker tulang, dan kanker hati, tergantung lokasi penumpukan zat radioaktif dalam tubuh.
Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh
Paparan radioaktif secara berulang dan tinggi dapat menurunkan jumlah dan efektivitas sel darah putih, sehingga melemahkan sistem imun. Akibatnya, tubuh menjadi lebih mudah terserang infeksi, virus, dan bakteri. Kondisi ini juga memperlambat proses penyembuhan luka dan penyakit lainnya.
Masalah Reproduksi dan Genetik
Radiasi dapat merusak DNA pada sel sperma dan ovum, sehingga meningkatkan risiko cacat lahir, kelainan kromosom, atau infertilitas. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh individu yang terpapar radiasi, tetapi juga bisa menurun ke generasi berikutnya melalui mutasi genetik.
Kerusakan Sistem Pencernaan
Dosis tinggi dari radiasi nuklir ini dapat mengiritasi dan merusak jaringan lambung serta usus. Gejalanya meliputi mual, muntah kronis, diare, hingga peradangan parah pada saluran pencernaan. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan malnutrisi dan dehidrasi parah.
Terkena Radiation Sickness
Penyakit ini terjadi ketika seseorang telah terpapar radiasi tinggi, sekitar 200 rem (2000 milisievert) dalam waktu pendek, dari ambang batas aman 5000 milisievert/tahun.
Penyakit radiasi radioaktif ini sangat berbahaya dan berakibat fatal. Beberapa gejalanya adalah: pendarahan akut, terkelupasnya lapisan kulit dan organ dalam, mual, diare, muntah, sakit kepala, sel darah putih menurun, sel saraf rusak, nafsu makan menurun, dan rambut rontok secara cepat.
Mempercepat Penuaan Sel Tubuh
Radiasi mempercepat proses oksidasi dan degradasi sel, sehingga tubuh mengalami penuaan dini. Kulit menjadi kusam, keriput cepat muncul, dan lain-lain. Selain itu, kemampuan tubuh untuk memperbaiki sel tubuh yang rusak juga menurun seiring waktu.
Kerusakan Sistem Kardiovaskular
Zat radioaktif Cikande dapat mengganggu fungsi jantung dan pembuluh darah. Zat radioaktif yang menumpuk dapat memicu pengerasan arteri, tekanan darah tinggi, serta peningkatan risiko stroke dan gagal jantung akibat kerusakan sel pembuluh darah.
Gangguan Hormon
Organ penghasil hormon, seperti tiroid sangat rentan terhadap zat radioaktif, terutama Iodium-131. Ketidakseimbangan hormon tiroid dapat memengaruhi metabolisme tubuh, berat badan, serta suasana hati seseorang, khususnya masyarakat yang terpapar radioaktif Cikande.
Kerusakan pada Sumsum Tulang dan Pembentukan Darah
Sumsum tulang merupakan pusat pembentukan sel darah merah, putih, dan trombosit. Ketika terpapar radiasi, fungsi ini dapat terganggu, mengakibatkan anemia, penurunan kekebalan tubuh, dan gangguan pembekuan darah. Jika semakin parah, kondisi ini bisa berkembang menjadi leukemia.
Sepuluh dampak dari konsumsi makanan yang terkontaminasi radioaktif dapat terjadi setelah paparan jangka panjang dan bukan secara instan. Meski demikian, tubuh manusia masih mampu menoleransi radiasi yang berada di bawah batas aman.
Sebagai langkah pencegahan produk mengandung radioaktif, maka penting untuk selalu memeriksa informasi pada kemasan makanan, seperti tanggal kedaluwarsa, asal produksi, dan izin edar sebelum membeli produk siap saji serta selalu update dengan berita mengenai kesehatan makanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com