Lalu lintas di Simpang Jembatan Kewek kawasan Malioboro. - Harian Jogja - Gigih M Hanafi
Harianjogja.com, JOGJA—Sebanyak 7,3 juta orang diprediksi akan masuki wilayah Jogja pada libur natal dan tahun baru 2025. Pemkot Jogja memastikan kesiapan lalu lintas untuk menyambut kedatangan jutaan pengunjung tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Jogja, Agus Arif Nugroho, menyebut potensi masyarakat yang akan datang ke Jogja diprediksi kurang lebih 7,3 juta orang. Prediksi tersebut berdasarkan Kementerian Perhubungan. Sedangkan jumlah orang yang bergerak keluar atau meninggalkan Jogja saat libur Nataru lebih sedikit.
“Itu versi Kementerian Perhubungan. Versi Kementerian Pariwisata bisa menyentuh delapan juta orang. Kalau yang keluar dari Jogja ini lebih sedikit dari pada yang masuk. Jadi memang Jogja ini sebagai destinasi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/12/2024).
Pada libur nataru ini, bus-bus yang masuk di Jogja, misalnya di Tempat Khusus Parkir (TKP) resmi tidak melonjak signifikan. Itu karena saat libur nataru kebanyakan keluarga. Sedangkan liburan rombongan bus tidak begitu banyak.
Dia menyebut saat ini rata-rata ada sekitar 100 bus yang parkir masuk di TKP resmi Pemkot Jogja. “Moda transportasi bus kebanyakan untuk aktivitas komunal baik itu sekolah maupun kelompok masyarakat. Sedangkan libur Natal dan Tahun Baru lebih identik ke family,” katanya.
Untuk menjaga kelancaran lalu lintas di masa libur nataru, Dinas Perhubungan Kota Jogja akan melakukan rekayasa lalu lintas di titik rawan kemacetan, penyiagaan personel di kawasan wisata dan pusat keramaian serta penyediaan kantong parkir resmi.
Pada malam tahun baru juga disiapkan manajemen lalu lintas seperti penutupan Jalan Malioboro, simpang empat Tugu dan jalan lalin dengan sistem buka tutup menyesuaikan kondisi lalu lintas di lapangan.
Pengawas Satuan Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta, Sigit Saryanto, menyampaikan pada masa libur nataru diperkirakan jumlah penumpang bus di Terminal Giwangan naik sekitar 10%. Jika pada kondisi biasa ada sekitar 200.000 penumpang, saat libur nataru bisa mencapai sekitar 223.000 penumpang. Penumpang yang berangkat biasanya ke Surabaya, Denpasar, Jakarta, Lampung, Bengkulu, Palembang.
“Per tanggal 20 Desember ini sudah ada kenaikan sekitar lima persen. Kita perkirakan puncaknya pada hari 22-23 Desember. Kami siapkan untuk PO bus dan armada seperti ramp check. Jika ada kekurangan armada, kemacetan dan halangan-halangan lain yang bersifat force major, kami suruh untuk menyiapkan armada pengganti bisa pakai bus pariwisata,” paparnya.
Ketua Pengelola TKP Senopati, Harjito, menuturkan sampai kini belum ada lonjakan bus yang parkir di TKP Senopati. Saat ini dalam sehari rata-rata ada sekitar 50-100 bus yang parkir. Namun saat akhir pekan, TKP Senopati selalu dipenuhi armada bus yang parkir. Pihaknya berkomitmen menaati tarif retribusi parkir yang telah diatur Pemkot Jogja.
“Kalau weekend full. Perkiraan puncaknya minggu besok. Kalau saat puncak, parkir penuh dan pasti sampai nolak-nolak. Ya pasti [ikuti aturan tarif retribusi parker], karena risikonya sangat besar,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News