Pemerintah Kota Magelang meluncurkan program Jemput Pelajar Kota Magelang (Jempol), layanan angkutan umum gratis untuk pelajar guna mempermudah akses ke sekolah dan mengurangi beban biaya transportasi keluarga. - ist - Pemkot Magelang
Harianjogja.com, KOTA MAGELANG—Pemerintah Kota Magelang meluncurkan program Jemput Pelajar Kota Magelang (Jempol), layanan angkutan umum gratis untuk pelajar guna mempermudah akses ke sekolah dan mengurangi beban biaya transportasi keluarga.
Panji, salah satu pelajar SMPN 5 Kota Magelang, mengaku senang karena adanya angkutan gratis memudahkannya berangkat maupun pulang sekolah tanpa merepotkan orang tua.
"Iya, senang, kalau berangkat atau pulang sekolah tidak perlu diantar-jemput orang tua," kata remaja asal Perumahan Ngembik, Magelang Utara itu, di sela-sela peluncuran program Jempol di Terminal Tipe C Magersari, Jumat (24/10/2025).
Pada acara itu, Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono, berujar program ini bukan sekadar kebijakan transportasi, tetapi juga jawaban atas tantangan sosial yang dihadapi kota kecil tersebut.
“Kami ingin anak-anak bisa berangkat dan pulang sekolah dengan aman, mudah, dan tanpa terbebani biaya transportasi,” ujarnya.
Menurut Damar, dalam lima tahun terakhir jumlah angkutan umum di Magelang menurun drastis hingga hanya tersisa 146 unit pada 2024. Di sisi lain, kendaraan pribadi meningkat tajam sehingga rasio kepadatan jalan mencapai 88,38 persen. Kondisi ini memperburuk kemacetan, polusi, dan menambah beban biaya hidup keluarga.
Program Jempol dihadirkan sebagai solusi. Sebanyak 27 unit angkot disiapkan untuk melayani delapan jalur utama yang melintasi sekolah-sekolah di seluruh wilayah kota.
Setiap armada dilengkapi stiker khusus dan perangkat GPS agar pergerakannya dapat dipantau secara langsung oleh Dinas Perhubungan (Dishub). Setelah jam sekolah, angkot tetap boleh melayani penumpang umum sehingga aktivitas ekonomi pengemudi tetap berjalan.
"Saya minta seluruh armada bersih dan bebas rokok. Termasuk sopir tidak boleh merokok karena angkutan ini merupakan fasilitas publik," tegas Damar.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Magelang, Candra Wijatmiko Adi, memastikan seluruh armada dalam program angkutan pelajar gratis Jempol telah siap beroperasi. Tahap awal program dijalankan dengan 27 unit angkot eksisting yang telah memenuhi syarat teknis dan administrasi.
Seluruh armada beroperasi dengan sistem swakelola yang bekerja sama dengan organisasi kemasyarakatan yang menaungi penyelenggara angkutan umum perkotaan. Biaya operasional harian sebesar Rp144.000 per unit ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kota Magelang melalui APBD, dengan total anggaran mencapai Rp280,84 juta, serta dukungan CSR senilai Rp108 juta dari Bank Jateng, Bank Magelang, dan TKL.
“Jam operasional disesuaikan dengan aktivitas belajar, yaitu Senin sampai Jumat pukul 05.30–07.00 untuk mengantar siswa, dan pukul 13.30–15.00 untuk menjemput pulang,” terangnya.
Selain menggunakan trayek yang sudah ada, Dishub juga menyiapkan jalur khusus (rerouting) agar layanan dapat menjangkau sekolah-sekolah di seluruh wilayah kota. Setiap kendaraan akan dilengkapi stiker identitas program Jempol dan perangkat GPS agar rute serta waktu operasional dapat dipantau secara real-time.
Pihaknya berkomitmen menjaga keberlanjutan layanan ini agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

7 hours ago
3

















































