Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, DIY Siapkan Status Siaga Darurat

5 hours ago 4

Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, DIY Siapkan Status Siaga Darurat Warga memotong pohon tumbang yang melintang di tengah jalan sebagai dampak hujan deras dan angin kencang. - Istimewa.

Harianjogja.com, JOGJA—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mengusulkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi. Saat ini Surat Keputusan (SK) Siaga Darurat masih berproses di Biro Hukum DIY.

Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad, memastikan telah mengusulkan status Siaga darurat bencana hidrometeorologi ke Biro Hukum DIY. “Biro Hukum sekarang masih memproses untuk penerbitan SK Siaga Daruratnya,” ujarnya, Rabu (29/10/2025).

Adapun potensi kerawanan bencana hidrometeorologi pada dasarian ke 3 Oktober hingga Desember 2025 di antaranya hujan sedang sampai sangat lebat. “Potensinya tentu saja cuaca ekstrem, kemudian juga longsor, terus juga banjir,” ungkapnya.

Beberapa potensi bencana ini juga akan diikuti oleh potensi turunannya seperti pohon tumbang. “Kalau potensi bencana longsor memang Kulon Progo yang paling tinggi. Tapi tidak menutup kemungkinan juga itu terjadi di pinggir-pinggir sungai, baik itu wilayah perkotaan maupun juga di daerah Sleman, daerah Bantul, maupun Gunungkidul. Semuanya mempunyai potensi,” katanya.

Ia memastikan kesiapan BPBD DIY dalam penanganan bencana akhir tahun ini. Terkait pendanaan juga menurutnya masih aman walau ada efisiensi. “Karena kalau untuk khusus BPBD apabila terjadi bencana itu kan kita sudah punya dana BTT [Belanja Tak Terduga]. Bisa diakses sewaktu-waktu ketika terjadi bencana,” katanya.

Untuk dapat mengakses BTT tersebut, maka diperlukan penetapan status Siaga Darurat. Ia mencontohkan penggunaan BTT bisa untuk membeli bronjong ketika terjadi bencana longsor. “Nanti kalau misalnya terjadi bencana, maka kita akses dana BTT untuk membelikan bronjong,” kata dia.

Di luar BTT, BPBD DIY pada 2026 juga telah menganggarkan untuk pembelian sarana prasarana berupa alat-alat kerja bakti, kemudian juga tenda pengungsian juga, kemudian juga termasuk chainsaw dan lain-lain untuk 15 kalurahan.

Pemberian alat-alat ini juga sudah terealisasikan di kalurahan-kalurahan lainnya pada 2025 dan thaun-tahun sebelumnya. “Jadi sebelum-sebelumnya ada, tidak hanya 15 ini. Setiap tahun itu ada kita berikan. Bentuknya peralatan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news