Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto menyerahkan bantuan 13 hand traktor dan lima transplanter kepada petani Bantul di DKPP Bantul, Rabu (19/2/2025). - Harian Jogja / Stefani Yulindriani
Harianjogja.com, BANTUL--Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul menyebut petani di Bantul masih kekurangan ratusan traktor. DKPP Bantul berharap bantuan dari pemerintah pusat untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo menyampaikan petani di Bantul masih kekurangan sekitar 400 unit traktor. Dia menyebut belum setiap kelompok tani memiliki traktor.
"Terus terang kami masih kekurangan alat mesin untuk mempercepat pengolahan tanah," katanya saat menerima penyerahan traktor dari Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soehartodi untuk petani Bantul di DKPP Bantul, Rabu (19/2/2025).
Selama ini, beberapa petani menggunakan traktor secara bergantian. Dia menyebut setiap traktor digunakan untuk mengolah lahan sekitar 15-20 hektar lahan.
Selama ini, Joko menyebut pengadaan traktor sebagian besar berasal dari APBN. Sementara, hanya ada beberapa traktor yang dialokasikan dari APBN.
"APBD kita belum tahu [nominal untuk pengadaan traktor tahun ini]," katanya.
Joko menilai percepatan pengolahan tanah akan mendorong percepatan masa tanam. Dengan begitu target penambahan luas tanam dari sekitar 31 ribu hektar menjadi 34 ribu hektar tahun ini.
Joko menyebut penambahan luas tanam tersebut dikejar dengan mengintensifkan pengelolaan lahan. Pihaknya bersama dengan beberapa instansi lain akan memetakan lahan-lahan yang mangkrak untuk dapat diolah menjadi lahan pertanian.
BACA JUGA: Luas Panen Bantul Diproyeksikan Capai 10.000 Hektare hingga Akhir Maret 2025
Selain itu pihaknya juga akan meningkatkan penggunaan IP 400 atau meningkatkan produktivitas padi dengan menanam padi empat kali dalam setahun.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto menyerahkan bantuan 13 hand traktor dan lima transplanter kepada petani di Bantul. Dia berharap bantuan tersebut dapat mendukung terwujudnya swasembada pangan di Indonesia.
Titiek pun mengapresiasi surplus beras yang ada di Bantul.
“Petani di sini sudah produktif sekali, bisa swasembada bahkan kelebihan 55 ribu ton beras. Jadi bantuan pemerintah ini rupanya benar-benar dimanfaatkan oleh petani,” katanya.
Sementara Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Poncosari, Amarwoto Sunu menyampaikan pihaknya mendapatkan bantuan tujuh traktor dan empat transplanter. Meski begitu, menurutnya Gapoktan Poncosari masih memerlukan puluhan traktor.
“Yang kita kalkultasi ada yang sekelompok ada yang punya empat, ada yang satu pun enggak ada [traktor],” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News