Bawa Misi Ekspor, Jiffina 2025 Tetap Berjalan di Tengah Efisiensi Anggaran

23 hours ago 3

Bawa Misi Ekspor, Jiffina 2025 Tetap Berjalan di Tengah Efisiensi Anggaran Sejumlah produk yang dipamerkan dalam ajang Jiffina 2025 yang diselenggarakan di Jogja Expo Center 8-11 April 2025, Sabtu (8/3/2025). - Harian Jogja - Yosef Leon

Harianjogja.com, BANTUL–Jogja International Furniture & Craft Fair Indonesia (Jiffina) 2025 tetap berlangsung pada 8-11 Maret 2025 di tengah kebijakan efisiensi anggaran. Panitia menyebut bahwa, pameran ini tetap berjalan karena memiliki misi besar untuk mendorong industri kecil dan menengah (IKM) agar terus berkembang dan berani melakukan ekspor.

“Kami yakin dengan misi yang kami niatkan untuk terus mendorong masyarakat, khususnya UMKM, agar maju dan berani ekspor. Kami percaya, dengan kerja sama yang kuat dari berbagai pihak, Jiffina bisa tetap berjalan dengan baik,” kata Direktur Jiffina, Yuli Sugianto seusai pembukaan acara, Sabtu (8/3/2025). 

Yuli menekankan bahwa keberlangsungan Jiffina bukan sekadar persoalan bisa berjalan atau tidak, tetapi bagaimana caranya agar tetap berlangsung dalam kondisi apa pun. Dalam menghadapi tantangan efisiensi anggaran, pihaknya telah menyiapkan solusi agar pameran tetap bisa diselenggarakan secara maksimal.

"Apapun kondisinya, pameran ini harus tetap berjalan. Setidaknya, dukungan dari komunitas daerah dan berbagai pihak sudah ada. Untuk tahun depan, kami juga berharap bisa tetap mendapatkan anggaran," katanya. 

BACA JUGA: Temuan Minyakita Botol Satu Liter Berisi 750 Mililiter, Ini Perusahaan yang Memproduksinya

Meski kebijakan efisiensi anggaran berlanjut, Yuli menegaskan bahwa industri harus berani bertahan dan mencari solusi inovatif. “Kami harus tetap berani. Efisiensi anggaran ini memang menjadi tantangan, tapi bukan berarti kita berhenti. Justru harus semakin kreatif,” katanya.

Meskipun pasar global tengah mengalami perlambatan, Yuli Sugianto tetap optimis bahwa nilai transaksi di Jiffina 2025 tetap memberikan manfaat besar bagi UMKM.

“Target kami bisa mencatat transaksi sebesar 18 juta dolar AS, tapi itu bukan angka yang kecil mengingat situasi pasar dunia yang sedang turun. Yang penting, dampak dari transaksi ini bisa dirasakan langsung oleh para UMKM,” ujarnya.

Ajang ini sedikitnya diikuti oleh 300 peserta dari Jawa dan Bali. Beragam produk mebel, furniture dan kerajinan rumah tangga, industri dan kebutuhan interior gedung dihadirkan dengan target menghadirkan sekitar 5.000 buyer atau pembeli baik lokal dan mancanegara. 

Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono mengapresiasi keberlangsungan Jiffina meski menghadapi keterbatasan dana. Ia menekankan bahwa berbagai sektor tetap mendukung pameran ini karena dampaknya yang luas bagi industri lokal dan ekonomi daerah. 

"Jiffina tetap berjalan karena semua sektor turut mendukung. Ini bukan hanya tentang pameran, tetapi juga upaya mendatangkan pembeli dari luar negeri yang akan bertransaksi dengan para pelaku industri kreatif kita," ujar Beny.

Ia juga menekankan bahwa meski pelaksanaan Jiffina dilakukan secara sederhana akibat keterbatasan anggaran, kualitas produk yang ditampilkan tetap menjadi prioritas utama. “Yang terpenting adalah produk yang masuk ke pameran ini sudah terkurasi dan siap ekspor,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news