Ilustrasi petir di tengah cuaca ekstrem. - Pixabay
Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya bibit siklon tropis 93S yang terbentuk di Samudra Hindia barat Bengkulu, pada Selasa malam.
Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramadhani menjelaskan pusat sirkulasi terpantau pada koordinat 4,9 derajat Lintang Selatan dan 96,4 derajat Bujur Timur, dengan kecepatan angin maksimum 15 knot atau sekitar 28 kilometer per jam dan tekanan udara minimum 1.009 hPa.
“Bibit siklon tropis 93S berpotensi berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 hingga 72 jam ke depan, meski peluangnya masih dalam kategori rendah dengan pergerakan ke arah barat laut,” katanya, Selasa (9/9/2025) malam.
BACA JUGA: Hasil Korea Selatan vs Indonesia U-23 Babak 1: Skor 1-0
Menurut dia, bibit siklon tersebut berpotensi memberikan dampak langsung dan tidak langsung terhadap kondisi cuaca ekstrem dan perairan di Indonesia dalam 24 jam ke depan.
Adapun dampak yang mungkin terjadi berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sejumlah wilayah meliputi Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, dan Banten.
BMKG mengkonfirmasi selain itu, bibit siklon juga berpotensi memicu gelombang laut dengan ketinggian 1,25 - 2,5 meter di perairan Kepulauan Mentawai (Sumbar) dan perairan barat Bengkulu.
Selanjutnya untuk gelombang lebih tinggi, 2,5- 4 meter berpotensi terjadi di perairan Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudera Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa, serta Samudera Hindia selatan Jawa.
BACA JUGA: Rp10,8 Triliun untuk Kementerian PKP Mayoritas untuk Renovasi Rumah
Andri mengimbau masyarakat dan operator transportasi laut untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi tersebut, serta selalu memperbarui informasi melalui kanal resmi BMKG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara