BRMP DIY Kenalkan Alat Tanam Padi Manual kepada Petani di Kulonprogo

13 hours ago 2

BRMP DIY Kenalkan Alat Tanam Padi Manual kepada Petani di Kulonprogo BRMP DIY mengenalkan alat penanaman padi yang lebih cepat untuk proses penanaman di persawahan sehingga petani tidak perlu waktu sampai seharian. Ist

Harianjogja.com, KULONPROGO— Balai Penerapan Moderanisasi Pertanian (BRMP) DIY mengenalkan alat tanam padi manual ke kalangan petani saat penanaman padi serentak di Kalurahan Wijimulyo, Kapanewon Nanggulan, Kulonprogo.

Kepala BRMP DIY, Dedy Irwandi mengatakan, alat tersebut mempermudah dan meringankan tugas petani namun harus diberikan pengenalan dan pemahaman terhadap alat tersebut kepada petani. "Dengan alat ini waktu penanaman bisa lebih singkat sehingga efisien, hemat biaya dan tidak melelahkan," katanya kepada wartawan, Jumat (24/10/2025).

Dedy menuturkan, dengan alat tersebut benih pada dapat tertanam dalam rentang waktu dua hingga tiga jam. Sedangkan ketika petani manual atau menanam mundur (nandur) benih padi waktu yang dibutuhkan sampai seharian.

Menurutnya, hanya dengan hitungan jam sehingga petani tidak perlu berlama-lama di pematang sawah. "Lebih efisien pastinya penanaman benih padi pakai alat ini," tambahnya.

Dia menyadari, kehadiran alat tersebut bisa saja menghadirkan perdebatan di kalangan petani. Itu karena penanaman manual petani menggunakan tenaga penanam yang diberikan upah perharinya.

Sedangkan dengan menggunakan alat tersebut tidak perlu lagi memperkerjakan petani untuk penanaman benih padi. "Kami harus memikirkan pula dampak sosial dari penggunaan alat yang bikin efektif penanaman ini ke petani," tuturnya.

Dedy mengungkapkan, alat tanam padi ini sudah dimanfaatkan sejumlah lokasi. Menurutnya, alat tersebut bisa didapatkan dari marketplace. Harganya di kisaran Rp1 juta hingga Rp3 juta satu unitnya. Selain memperkenalkan alat tanam padi, BRMP DIY juga memberikan bantuan.

"Dalam kesempatan ini juga kami menyalurkan bantuan benih padi varietas inpari 30 sebanyak satu ton ke dua kelompok tani (Poktan)," ucapnya.

Termasuk juga disalurkan 12 perangkat uji tanah sawah ke Balai Penyuluhan Pertanian di seluruh Kulonprogo.

Ketua Poktan Subur Kalurahan Banyuroto, Sudaryono menyampaikan, alat tanam padi manual sangat membantu meskipun tanpa mesin. Dia menyadari dari sisi waktu yang lebih cepat hanya hitungan jam menjadi keunggulannya.

Menurutnya, memang proses tanam manual dengan tangan membutuhkan waktu lebih dari sehari untuk menamai lahan sawah seluas sekitar 1 hektare. "Dalam waktu hitungan jam kan sudah selesai," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news