Sopir truk memarkir kendaraannya memenuhi jalan di Sari Ayam Parakan sehingga mengganggu kendaraan lainnya di Temanggung, Jumat (20/6/2025). ANTARA - Heru Suyitno
Harianjogja.com, TEMANGGUNG—Bupati Temanggung Agus Setyawan meminta agar kebijakan zero over dimension over loading (ODOL) dikaji ulang sebagai respons atas aksi blokade jalan yang dilakukan sopir truk di Parakan, Temanggung.
"Kami berharap Kementerian Perhubungan melakukan evaluasi menyeluruh dan membuka ruang dialog dengan semua pihak terkait," kata Agus Setyawan di Temanggung, Jumat.
Sebagai aksi penolakan kebijakan ODOL oleh Paguyuban Angkutan Umum Truk Temanggung, Jawa Tengah, mereka melakukan sweeping bus-bus malam yang membawa cabai. Aksi tersebut dilakukan pada Kamis sore hingga Jumat dini hari.
Setiap bus yang membawa cabai langsung dihentikan dan barang diturunkan. Selain itu, ratusan sopir truk ini juga melakukan aksi blokade jalan nasional. Mereka sengaja memarkir truknya di tengah jalan hingga menimbulkan kemacetan panjang.
BACA JUGA: Pemkab Temanggung Punya Rumah Singgah di Jogja dan Semarang
Agus Setyawan berharap hal ini bisa menjadi aspirasi bagi pembuat undang-undang di Jakarta agar bisa mempertimbangkan lagi terkait dengan peraturan ODOL.
"Saya yakin masyarakat dan sopir truk ini bisa diatur sepanjang ke depannya masih bisa lebih baik lagi," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Bupati berharap pengemudi bisa melakukan aktivitas kembali dan menjaga stabilitas di Temanggung serta menghormati pengguna jalan lainnya.
Humas Paguyuban Angkutan Umum Truk Temanggung Kodirun menegaskan bahwa pihaknya untuk sementara menolak peraturan ODOL.
Kodirun mengaku bahwa sopir mendapat muatan sesuai dengan standar itu sebenarnya senang karena enteng.
"Cuma sopir itu membela rakyat kecil dan petani. Kalau tidak dibela, untuk bayar kami itu mereka belum mampu," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara