Suasana pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Sinduadi Timur pada Jumat (17/1/2025). - Harian Jogja // Catur Dwi Janati
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman turut mendampingi keamanan pangan dalam program Makana Bergizi Gratis (MBG). Upaya ini untuk mengantisipasi risiko keracunan pangan seperti telah beberapa kali terjadi di Sleman.
Ketua Tim Kerja Farmasi dan Kesehatan Makanan Minuman Dinkes Sleman, Gunanto, menjelaskan pada prinsipnya pencegahan keracunan pangan dilakukn dengan penerapan standar higiene dan sanitasi pada semua tahapan pengelolaan pangan.
“Dari hulu ke hilir atau from farm to table, sehingga pangan terhindar dr bahaya fisik, kimia maupun bakteriologis yg dapat mengganggu atau membahayakan kesehatan,” ujarnya saat dihubungi, Jumat (12/9/2025).
Khususnya Terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Dinkes Sleman sebagai bagian dari Satgas Percepatan MBG Sleman telah melakukan sosialisasi kepada para Ketua SPPG. “Untuk berkolaborasi melakukan pelatihan atau bimbingan teknis Higiene Sanitasi Pengelolaan Pangan Siap Saji, bagi penjamah pangan di SPPG yang akan dan sudah beroperasi,” katanya.
BACA JUGA: Cegah Keracunan MBG Berulang, Ini yang Akan Dilakukan SPPG di Sleman
Bimtek ini dilaksanakan dengan anggaran ABPD dan konstribusi SPPG yang terlibat. Hingga saat ini telah ada 14 SPPG yang penjamah pangannya telah mendapat bimtek standar higiene sanitasi serta ada lima SPPG yang akn segera menyusul.
“Pengawalan terhadap keamanan pangan memang tidak hanya fokus di tahap pengolahan atau seputar dapur saja, tetapi dimulai sejak dr penyediaan bahan pangan yang berkualitas, tak terkecuali air yang digunakn, kemudian pengolahan sampai pengemasan dengan baik,” kata dia.
Kemudian saat disajikan dan dikonsumsi oleh penerima juga perlu diperhatikan. Paket MBG yang telah diterima oleh penerima jika belum segera dikonsumsi, juga harus dikondisikn dengan baik dan dikonsumsi dalam batas waktu yang aman.
“Karena begitu kompleknya aspek keamanan pangan ini, maka dalam program MBG ini harus ada Keterpaduan lintas sektor dalam upaya pengawalan dan pendampingannya,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News